Kebakaran Lahan, Sengaja Dibakar Kawasan Giam Siak Kecil Riau

Selasa, 13 Mei 2014 - 00:58:50 wib | Dibaca: 1984 kali 

Gagasanriau.com, Pekanbaru-Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau menyatakan aktivitas pembakaran lahan gambut di kawasan konservasi Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis, Riau, kembali terjadi dan membuat pemerintah daerah mengintensifkan lagi upaya pemadaman kebakaran untuk mencegah terulangnya bencana asap. "Iya, Giam Siak Kecil terbakar lagi di hamparan yang cukup luas tidak jauh dari lokasi kebakaran sebelumnya. Dugaan kami itu sengaja dibakar," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Mitra Adhimukti Senin (12/4/2014). Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu memiliki luas 178.722 hektar (ha) yang pembentukannya digagas oleh perusahaan industri kehutanan Sinar Mas Forestry Group dan mendapat pengakuan dari UNESCO pada 2009. Cagar biosfer itu menyatukan dua kawasan konservasi, yakni Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil seluas 84.967 ha dengan Suaka Margasatwa Bukit Batu seluas 21.500 ha yang kemudian menjadi zona inti. Sedangkan, konsesi hutan tanaman industri PT Arara Abadi dari Sinar Mas Group juga termasuk dalam kawasan penyangga berupa hamparan kebun akasia yang membentuk seperti sabuk. Menurut Mitra, kebakaran besar menimbulkan kepulan asap di cagar biosfer terlihat di sekitar daerah Desa Sepahat, Kabupaten Bengkalis. Area yang terbakar merupakan kawasan eks perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH). "Karena area itu merupakan eks perusahaan HPH yang tidak diperpanjang kembali, susah juga untuk mengatakan siapa yang harus tanggung jawab karena daerah itu seperti tidak bertuan," kata Mitra. Ia mengatakan, tiga helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini masih berada di Riau untuk mengantisipasi kebakaran lahan gambut meluas. Dua helikopter sewaan jenis Camov dan Sikorsky secara intensif melakukan pemadaman dengan menjatuhkan bom air (water bombing), sedangkan satu heli jenis Bolco melakukan servei udara. Menurut dia, pemerintah daerah sudah menetapkan status "Siaga Darurat Asap" sejak 19 April lalu setelah adanya prakiraan dari BMKG bahwa potensi kebakaran akan meningkat karena pengaruh anomali El Nino. Sementara itu, hasil pantauan titik panas (hotspot) dari satelit Terra & Aqua yang menggunakan sensor MODIS pada 12 Mei menunjukan ada 41 titik panas di Sumatera yang mengindikasi terjadi kebakaran lahan dan hutan. Sedangkan, di Riau terdeteksi ada empat titik panas yang tersebar di Kabupaten Bengkalis ada tiga titik, dan satu titik di Kabupaten Rokan Hilir.(Ant)

Loading...
BERITA LAINNYA