Ditengah Darurat Asap, Giliran 20 Guru SD Pekanbaru "Plesiran" Ke Malaysia

Sabtu, 26 September 2015 - 13:06:30 wib | Dibaca: 1835 kali 

GagasanRiau.com Pekanbaru - Kini giliran guru setingkat Sekolah Dasar (SD) dari Kota Pekanbaru melakukan hobby plesiran setelah sebelumnya anggota dewan, pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, dan pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dengan tujuan negara tetangga Malaysia. Berdasarkan rilis berita yang dimuat oleh tribunpekanbaru, Sabtu (26/9/2015) sekitar 20 guru SD di Pekanbaru berkumpul di ruang keberangkatan Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) pada Sabtu (26/9/2015). Namun, saat ditanya ingin kemana, para guru ini enggan untuk menjawab akan pergi kemana. "Tanya sama ketua rombongan saja, saya hanya ikut, nanti saya salah-salah ngomong, susah juga,"katanya. Saat tiba di Bandara Pekanbaru, rombongan ini langsung melakukan check in sekitar pukul 09.00. Barang bawaan mereka pun cukup banyak, sehingga memakai jasa trolly boy. Sementara itu, dari informasi yang berhasil dihimpun, dilapangan, rombongan ini akan berangkat ke Malaysia dengan menggunakan maskapai Air Asia pada pukul 11.05. "Ini study tour ke Malaysia, membalas kunjungan dari pihak Malaysia beberapa hari yang lalu, Selasa kembali lagi," katanya singkat. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Zulfadil ketika dihubungi GagasanRiau.com untuk dikonfirmasi keberangkatan guru SD ini melalui telepon genggamnya ke nomor 08522974XXXX Sabtu malam (26/9/2015) meskipun tiga kali tersambung, namun tak direspon, begitu juga ketika dikirim pesan pendek (SMS) tak juga dibalas. Dwi Putra Jaya aktifis Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Kota Pekanbaru mengecam jika benar keberangkatan guru ini adalah kebijakan Kadisdik Pekanbaru Zulfadil karena, ditengah-tengah masa belajar siswa yang berkurang akibat sering libur darurat asap, namun tenaga pendidik ini sibuk plesiran. "Kadisdik harus bertanggunjawab terhadap dunia pendidikan di Kota Bertuah ini, masak kondisi masa belajar begini gurunya plesiran, dan perlu dipertanyakan juga itu pendanaan dari mana? jangan sampai menggunakan dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah)"kecam Putra saat diwawancarai GagasanRiau.com. Reporter Arif Wahyudi

Loading...
BERITA LAINNYA