Reses Anggota DPRD Riau

Sewitri Menjemput Aspirasi Warga Pelalawan Pesisir

Senin, 02 Mei 2016 - 13:59:14 wib | Dibaca: 4591 kali 
Sewitri Menjemput Aspirasi Warga Pelalawan Pesisir
Sewitri.SE melakukan reses masa sidang pertama

PEKANBARU - Akhir April lalu, Anggota DPRD Provinsi Riau asal daerah pemilihan Siak-Pelalawan, Sewitri.SE melakukan reses masa sidang pertama tahun ini di Kecamatan Kuala Kampar.

Selama dua hari, lima titik reses dikunjungi Sewitri didampingi anggota DPRD Pelalawan, Said Mashudi. Lima titik tersebut yaitu; Desa Serapung, Teluk Bakau, Sokoi, Teluk dan Kelurahan Teluk Dalam. Desa Serapung menjadi tujuan pertama kunjungannya.

Di hadapan warga Desa Serapung, Sewitri mengatakan, sekarang anggota DPRD tidak dapat menggunakan dana aspirasi sembarangan. Bagi masyarakat yang ingin mendapat dana hibah atau bantuan sosial ada prosedur ketat yang harus dilakukan. "Tidak semua lembaga dapat memperoleh dana hibah," katanya dalam rilis yang disampaikan ke redaksi.

Sewitri menjelaskan, syarat mendapatkan dana hibah usulan harus disertai legalitas badan hukum yayasan. Harus sudah berdiri minimal tiga tahun dan melampirkan surat keterangan terdaftar (SKT) ditandatangani Bupati.

“Dana hibah prosesnya memang lumayan ribet. Pada kesempatan ini saya persilahkan warga untuk menyampaikan aspirasinya, sesuai kebutuhan. Sebagai legislator saya tidak dapat berjanji namun, akan saya usahakan membawa usulan tersebut untuk dianggarkan dan dilaksanakan oleh pemerintah,” kata Sewitri di depan ratusan warga Serapung.

Banyak warga mengusulkan pembangunan infrastruktur sekolah, mulai ruang kelas baru untuk MDA,SMP, SMA hingga perumahan guru. “Selain ruang kelas baru, fasilitas rumah guru juga penting. Selama ini banyak guru pindah karena tidak ada rumah guru,” papar warga Serapung, Jamalis.

Menanggapi usulan tersebut Sewitri meminta warga membuat proposal penambahan ruang kelas baru untuk SMP dan SMA, ditujukan kepada PLT Gubernur Riau Cq Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Sedangkan untuk MDA harus melampirkan akta pendirian yayasan dan SKT.

Warga Serapung lainnya, Junaidi mengusulkan perbaikan fasilitas kesehatan. Menurutnya Puskesmas Pembantu yang ada di Serapung sering kehabisan obat, fasilatasnya juga sangat minim. Alat cek gula darah saja tidak punya.

“Fasilitas kesehatan tolong diperhatikan, kami sulit sekali kalau sakit harus ke Karimun naik speedboard, tidak mungkinlah kalau cuma sakit batuk harus ke Karimun. Obat-obatan, tenaga medis dan alat kesehatan tolong ditambah,” kata Junaidi.

Diantara banyak usulan warga Serapung ada yang direalisasikan tahun ini juga, sebab sudah dianggarkan Pemda Pelalawan. Diantaranya pembagunan dermaga permanen dan dua unit pintu air kelas A.

Dari Serapung Sewitri langsung ke Desa Teluk Bakau. Desa ini merupakan pecahan dari Desa Teluk, usianya baru 8 tahun tapi, pembangunan cukup pesat. Sudah ada dermaga beton, semenisasi jalan desa, bahkan sudah ada listrik dari PLTS dengan daya 300 watt per rumah.

Walau pembangunan cukup baik, masih ada sederet panjang usulan warga Desa Teluk Bakau. Fasilitas pendidikan dan kesehatan jadi tuntutan utama.

Malam harinya reses digelar di Kelurahan Teluk Dalam. Ratusan warga hadir. Menurut Lurah Teluk Dalam, Haidir Manto.S.Sos selama ia menjabat sebagai lurah belum pernah ada anggota DPRD Provinsi mengunjungi Kelurahan Teluk Dalam.

“Kami sangat berterimakasih ibu Sewitri melakukan reses di tempat kami. Besar harapan ibu Sewitri membantu merealisasikan aspirasi warga,” kata Manto dalam sambutannya.

Wilayah Kelurahan Teluk Dalam berada di ibu kota Kecamatan namun, pembangunan infrastruktur dapat dibilang tertinggal sama seperti di desa lainnya. Usulan warga banyak soal penambahan semenisasi jalan, penambahan gaji guru dan tenaga kesehatan.

Keesokan harinya Sewitri mengunjungi Desa Sokoi. Kepala Desa Sokoi, Tasrip mengatakan dari 57 KM jalan desa yang diseminasi  baru 14 KM. Tasrip berharap semenisasi jalan dapat ditambah.

“Masyarakat tidak meminta uang, tapi pembangunan. Tolong Ibu Sewitri membantu percepatan pembangunan desa kami,” kata Tasrip dalam sambutannya.

Pada sesi dialog beberapa warga Sokoi menyampaikan aspirasinya. Ada yang minta dibuatkan sumur bor, PLTS, turap penahan ombak, dermaga, alat pemadam kebakaran, bahkan subsidi racun rumput.

Tasrip menjelaskan, alat pemadam kebakaran tidak perlu dari pemerintah karena akan ada bantuan dari perusahaan. Sumur bor juga akan dibangun pakai dana desa sehingga diharapkan pemerintah dapat bantu tempat penampung air bersihnya saja.

Sewitri menyambut baik penjelasan Tasrip. Menurut Sewitri, pembangunan dapat dipercepat kalau pemerintah provinsi, kabupaten dan perusahaan turut berpartisipasi.

“Kalau semua pihak bahu membahu mewujudkan pembangunan masyarakat maka, akan terjadi percepatan pembangunan yang mengarah pada kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Memang begitu seharusnya,” kata Sewitri.

Anggota DPRD Pelalawan, Said Mashudi menambahkan, pembangunan dermaga sudah masuk tahap perencanaan untuk dibuat secara permanen oleh Pemda Pelalawan. Sekaligus dengan turap dan pipa pembuangan airnya. PLTS juga akan dibangun Pemda Pelalawan tetapi, karena ada pengurangan anggran diharapkan warga bersabar dulu.

Desa terakhir yang dikunjungi Sewitri adalah Desa Teluk. Berbeda dengan desa sebelumnya, jalan Desa Teluk tahun ini sudah mulai ditimbun tanah merah melalui proyek Multi Yers. Sehingga mobil pun sudah bisa lewat.

Di hadapan Sewitri, warga Teluk banyak yang mengeluhkan minimnya fasilitas kesehatan dan listrik.

Selama kunjungannya ke Kuala Kampar, Sewitri menampung banyak sekali keluhan warga terkait minimnya pembangunan infrastruktur di sana. Dari banyak usulan Sewitri memprioritaskan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan.

Secara geografis, Kuala Kampar memang kecamatan terjauh di Kabupaten Pelalawan. Luas wilayahnya 1.000,39 KM persegi  terdiri dari beberapa pulau dengan kontur tanah gambut, kondisi ini kian menyulitkan pembangunan.

“Selama ini daerah pesisir seperti Kuala Kampar jarang sekali dapat perhatian dari pemerintah provinsi. Ini harus menjadi catatan semua pihak. Pembangunan di daerah pesisir jangan sampai diabaikan lagi," tegas Sewitri. (rls)


Loading...
BERITA LAINNYA