Daerah

Pemko Mesti Berbenah Hadapi Kemacetan Kota

[caption id="attachment_2137" align="alignleft" width="300"]gambar ilsutrasi tertib lalu lintas gambar ilustrasi tertib lalu lintas[/caption]

gagasanriau.com- Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk kota Pekanbaru setiap tahunnya yang disebabkan salah satu faktor dari urbanisasi, hal ini akan juga berpengaruh terhadap banyak factor salah satunya kepadatan lalu lintas pengguna jalan umum. Kemacetan adalah resiko yang harus dihadapi menyebabkan efektifitas waktu akan tersita dengan iklim sosial kehidupan perkotaan. Semakin mudahnya masyarakat untuk memiliki kendaraan dengan berbagai fasilitas kredit yang di umbar oleh dunia perbankan, ditambah lagi dengan budaya komsutif masyarakat Pekanbaru, hingga laju pertumbuhan unit kendaraan tidak terbendung. Maka akan lahirlah penyakit baru yang sampai saat ini belum mampu dicarikan obatnya oleh pemerintah dalam mengatasinya.

Macet adalah resiko dari perkembangan pesat kemajuan perkotaan suatu wilayah akibat laju pertambahan unit kendaraan yang dimiliki warganya tidak terbendung. Kondisi ini mulai dialami oleh kota Pekanbaru yang mulai bergerak menaik grafik laju pertambahan penduduknya di ikuti dengan pertambahan unit kendaraan dalam setiap tahunnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Lalu Lintas Polda Riau, setiap harinya, sejak Januari hingga Maret,ditahun 2012 lebih dari 300 kendaraan baru terdaftar baik itu kendaraan roda dua dan roda empat. Namun hal ini tidak di ikuti dengan pertambahan luas jalan dan juga pembangunan jalan-jalan baru dalam mengantisipasi kemacetan.

Belajar dari kota Jakarta yang sampai sekarang belum mampu mengatasi kemacetan, pemerintah kota Pekanbaru harus mulai berbenah dengan segera untuk mengatasi persoalan yang pasti akan dihadapi ini.

Ditahun 2013 ini pemerintaha Pekanbaru baru saja menerima sertifikat penghargaan dari kementerian Perhubungan pada tanggal 6/5/2013 yang diserahkan langsung oleh Menteri Perhubungan E.E Mangindaan kepada wakil walikota Ayat Cahyadi di Jakarta untuk kategori angkutan.

Tapi penghargaan yang didapatkan bukan serta merta menjadikan, pemerintah berhasil dalam menyikapi persoalaan kemacetan kota, di beberapa ruas jalan dikota Pekanbaru mulai menghantui pengguna jalan akan ketakutan kemacetan jalan yang semakin parah dari tahun ketahun. Pantauan gagasanriau.com dibeberapa titik ruas jalan yang sering mengalami kemacetan terjadi dijalan Nangka/ Tuanku Tambusai diantara jalan Paus tempat berputar kendaraan dari arah Mall Ska atau juga sebaliknya selain itu juga tempat berputar di depan pasar Cik Puan bekas terminal bus lama juga sering terjadi kemacetan ketika jam pulang kerja.

Dan hal ini dibenarkan oleh sekretaris dinas Perhubungan M. Taufiq Jumat 10/5/2013 dikantornya kepada gagasanriau.com "ya itu juga akan menjadi perhatian serius Dinas Perhubungan kota Pekanbaru, kita akan lakukan kajian dalam mengatasi di beberapa titik tersebut, juga di titik lainnya kita juga akan kaji untuk mengantisipasi kemacetan"ujarnya.

Faktor kemacetan lalu lintas selain tingginya kuantitas pengguna jalan, terbatasnya ketersedian jalan, dan juga faktor yang tak kalah  pentingnya adalah budaya berlau lintas masyarakat suatu wilayah. Budaya berlalu lintas yang buruk selain menyebabkan kemacetan juga akan menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang tinggi.

Semerawutnya serta budaya lalu lintas yang buruk berdasarkan pantauan gagasanriau.com terjadi di jalan HR. Soebrantas Panam, padatnya pemukiman penduduk disekitar Panam, dan juga buruknya kualitas jalan ditambah lemahnya pengawasan dalam berlalu-lintas semakin memperburuk kondisi lalu lintas di daerah tersebut.

Ini tentunya akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah kota Pekanbaru melalui Dinas Perhubungan dalam meningkatkan kualiatas budaya berlalu lintas serta sistem pengawasan dengan menempatkan aparat berwenang hingga kebrutalan jalanan dalam merenggut jiwa pengendara dapat di minimalisir. Manajemen berlalu lintas mesti menjadi program pokok pembangunan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup perkotaan menuju  kota yang aman bagi semua orang.*Editorial*


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar