Daerah

ISG Buat Siapa?

[caption id="attachment_2153" align="alignleft" width="300"]logo ISG Riau logo ISG Riau[/caption]

gagasanriau.com- Islamic Solidarity Games (ISG) adalah salah satu event olahraga dunia yang pesertanya adalah  negara-negara kebanyakan penduduknya beragama  muslim.  Ajang pertama Islamic Solidarity Games diadakan pada tahun 2005 di Arab Saudi yang diikuti oleh 57 anggota Organisasi Kerja Sama Islam.

Pada awalnya, ajang yang kedua dijadwalkan berlangsung pada bulan Oktober 2009 di Iran, kemudian ajang tersebut dijadwalkan kembali pada April 2010, dan akhirnya dibatalkan setelah terjadi perselisihan antara Iran dan Dunia Arab atas penggunaan istilah Teluk Persia pada logo ajang Islamic Solidarity Games yang kedua, sebagai nama yang paling umum di Dunia Arab bagi daerah Teluk Arab.

Perselisihan nama ini telah menjadi sumber ketidakharmonisan antara negara-negara Arab dan Iran yang telah berulang-ulang kali (wikipedia)

Pada tahun 2013 ini ajang ISG akan diadakan di Indonesia, rencananya akan diadakan di provinsi Riau sebagai tuan rumah tunggal, tetapi  Selasa (30/4/2013) Menpora Roy Suryo, setelah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan sejumlah pejabat tinggi negara yang lain, bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Insyaallah sudah pasti diselenggarakan di Jakarta, 22 September sampai 1 Oktober, menggantikan Riau yang terkendala masalah teknis dan hukum," ujar Roy kepada wartawan (detiksport).

Sontak saja pernyataan Menpora Roy Suryo disalah satu media ini membuat gubernur Riau Rusli Zainal galau dan bereaksi keras dengan pernyataan-pernyataannya di berbagai media massa lokal. Bahkan dengan mengatasnamakan masyarakat Riau dia mengatakan marwah masyarakat tercabik dalam rilis beritanya yang disebarkan ke beberapa media massa lokal dan diterbitkan serentak seolah sudah dikomando media-media yang mendapat rilis berita tersebut.

Panitia daerah ISG Riau memprotes pemindahan sepihak venue ISG dari Pekanbaru ke Jakarta. Pasalnya, menurut ketua panitia daerah yang juga Gubernur Riau Rusli Zainal, pihaknya mengacu pada pernyataan dari tim "technical delegate" ISSF yang sudah empat kali melakukan peninjauan ke Riau dan menyatakan tidak ada masalah berarti.
''Jelas kami merasa dikecewakan. Pasalnya, belum ada surat resmi tapi sudah diumumkan. Padahal panitia lokal sendiri juga belum menerima dana dari pusat untuk persiapan ISG sesuai yang dijanjikan Rp 200 miliar dari APBN," ujar Rusli.(metroterkini). Tidak Hanya Gubernurnya saja yang ikut marah-marah orang-orang yang dekat dengan beliau berkomentar juga terkait pemindahan ISG ini." Ini keputusan yang mencla-mencle dan tidak konsisten,” kata Bagus Santoso Ketua Komisi D DPRD Riau (tempo) . Wakil Ketua Harian Panitia Pelaksana Islamic Solidarity Games III, Emrizal Pakis. Menurut Emrizal, sebelum surat keputusan (SK) pemindahan ISG ke-3 dikeluarkan, ia berharap ada pertemuan Pemprov Riau, DPRD Riau, Kemenpora, KOI, KONI, Panitia Pelaksana Pusat dan Daerah. Pertemuan ini diharapkan menghasilkan jalan terbaik penyelesaian masalah penyelenggaraan ISG ke-3. Bahkan Syamsurizal, mengajak rakyat Riau "melawan" keputusan Jakarta untuk mempertahankan status tuan rumah ISG itu. Mantan Bupati Bengkalis itu mengajak rakyat bersatu menolak keputusan Menpora. Dan sempat mengeluarkan tudingan ke Menpora sebagai pembohong dan diklarifikasinya lagi setelah diancam dipidanakan oleh Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Yuli Mumpuni menyebutkan, akan menginstruksikan pernyataan Wakil Ketua I Panitia Daerah Riau, Syamsurizal yang mengatakan Menpora berbohong terkait rencana pemindahan tempat penyelenggaraan Islamic Solidarity Games (ISG) ke-III dari Pekanbaru, Riau ke Jakarta ke biro hukum. Menpora Roy Suryo beralasan pemindahan ISG karena persoalan hukum yang menyangkut gubernur Riau menjadi alasan pemindahannya“Jangan sampai ISG itu dibuka di Pekanbaru dan ditutup di KPK,” kata Roy Suryo usai bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (30/4) (kabar24). Karena mendapat dukungan dari koleganya Agung Laksono Menkokesra yang juga satu partai dengan Rusli Zainal yakni partai Golkar, Rusli yang akrab dipanggil RZ seperti bernyali dan bertenaga lebih untuk mendesak Menpora meninjau ulang pemindahan agenda ISG ke Jakarta. Tak tanggung-tanggung sikap ngotot RZ untuk menunjukan sikapnya kepada Menpora Selasa (7/5/2013) memberangkatkan panitia yang berangkat antara lain Ketua Harian ISG III, yang juga Gubernur Riau HM Rusli Zainal, Wakil Ketua I, Syamsurizal, Wakil Ketua II Emrizal Pakis, Kadispora Edi Satria dan beberapa Ketua Bidang terkait. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Bidang Humas Panitia Daerah ISG III, Chairul Riski "Yang saya dapat info memang yang berangkat itu ada Pak Gub (Gubernur), Pak Syam (Syamsurizal), Pak Em (Emrizal Pakis), Kadispora dan beberapa ketua bidang lainnya," ujarnya kepada jurnalis lokal. Sore tadi Senin 13/5/2013 rombongan mobil mewah dikawal oleh Polisi bermotor besar melintasi jalan Jenderal Sudirman tepat di pintu keluar bandara Sutan Syarif Kasim Pekanbaru. Rombongan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dan Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono berdasarkan pemberitaan di media massa akan melakukan kunjungan untuk meninjau kesiapan Riau lagi. Polemik tentang penyelenggaraan ISG yang akan diadakan di Riau namun sempat akan di pindah ke Jakarta  berdasarkan pantauan gagasanriau.com tidak berpengaruh terhadap rakyat kecil. Zulkarnain mahasiswa Universitas Riau ketika diminta pendapatnya tentang ISG ini tidak merespon dengan baik"saya tidak begitu mengikuti berita ISG ini tapi sejauh ini tak ada pengaruhnya buat rakyat, hanya buat duit saja, mendingan duitnya buat perbaiki kondisi jalan dan sekolah saja"ujarnya santai dan memberikan solusi. Senada apa yang disampaikan Betty 43 tahun, perempuan baya yang sehari-hari berjualan Lemang dijalan Sudirman Dia bahkan menawarkan ISG tidak perlu diadakan di Riau"kalo ada acara seperti ini kami digusur bang, tentunya kami tak jualan, darimana kami mau cari makan kalo digusur?"katanya memelas dan bertanya kepada gagasanriau.com "argh paling-paling yang kenyang kan orang-orang disekeliling RZ saja, lah buat rakyat mana? kan uang rakyat yang dipake? yang baik-baik aja lah gubernur tuch kerjakan"Dombi 23 tahun pengamen jalanan memberi komentar terkait ISG. Seringnya Pemerintah Daerah mengadakan even-even seremonial yang tidak berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat banyak membuat kejenuhan sendiri bagi masyarakat Riau. Pernyataan-pernyataan warga sebagian masih mengeluh dengan budaya hedonisme pejabatnya yang suka-suka hati menghamburkan uang rakyat untuk kepuasaan pribadi. Lantas ISG buat Siapa? Rakyat dapat Apa? *Redaksi*


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar