Daerah

Pekanbaru dihantui Cuaca Ekstrim

gagasanriau.com- Cuaca panas pada siang hari di kota Pekanbaru dalam satu pekan ini membuat masyarakat kewalahan, bahkan Senin 13/5 sampai dengan Rabu Siang 15/5 berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kota Pekanbaru cuaca panas mencapai 36 derajat Celcius.

Namun pada Rabu malam 15/5/2013 sekitar pukul 23.00 Wib cuaca berubah drastis dengan datangnya hujan lebat disertai dengan angin kencang.

Berdasarkan pantauan gagasanriau.com di jalan Rambutan Kecamatan Marpoyan Damai hujan lebat yang disertai dengan angin kencang menyebabkan kerusakan beberapa rumah warga.

[caption id="attachment_2188" align="alignleft" width="300"]Jikalahari.jpg Jikalahari.jpg[/caption]

Seperti yang terjadi dengan warga jalan Rambutan Gunawan (28 tahun) seorang pengusaha warnet, atap warnet tempat usahanya terkelupas disapu angin kencang, tidak hanya itu saja 4 tiang penyangga atap canopy warnetnya patah.

“Cuaca sekarang susah di prediksi bang, beberapa hari belakangan panasnya sangat menyengat, tapi malam ini hujan juga”katanya kepada gagasanriau.com Rabu malam 15/5 di warnetnya.

Di jalan Kertama tepatnya di depan markas Paskhas Angkatan Udara (AU), kelurahan Sidomulyo Timur, badan jalan di genangi air mencapai ketinggian 60 centimeter menyebabkan jalan susah untuk dilalui kendaraan roda dua. Sekitar 200 meter dari depan markas AU pohon penghijauan yang berada di pinggir jalan roboh hingga menutupi jalan.

Genangan air yang mencapai ketinggian 60 cm disepanjang jalan Kertama akibat tidak adanya drainase hingga air melimpah ke badan jalan dikarenakan dataran rumah penduduk lebih tinggi dari permukaan jalan.

Terkait dengan cuaca ekstrim yang terjadi di kota Pekanbaru di bulan Mei ini koordinator Jaringan Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) Moeslim Rasyid ketika dimintai keterangan menjelaskan bahwa cuaca ekstrim yang terjadi ada keterkaitan dengan isu perubahan iklim dikarenakan kerusakan lingkungan yang sampai sekarang massif terjadi.

“Hilangnya hutan alam di Riau adalah indikatornya, hal ini dibuktikan semakin ekstrimnya dampak yang ditimbulkan dari perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba”katanya kepada gagasanriau.com Kamis 16/5/2013.

Menurut data Jikalahari Dalam Catatan Akhir Tahun  terekam , dalam tiga tahun terakhir (pada 2009-2012), Riau kehilangan hutan alam sebesar 0,5 juta hektare, dengan laju deforestasi  pertahun sebesar 188 ribu hektare pertahun. “Itu sama dengan hilangnya 10 ribu kali lapangan futsal per hari,” kata Muslim Rasyid, Koordinator Jikalahari.  Dan 73,5 persen kehancuran itu terjadi pada Hutan Alam Gambut yang seharusnya dilindungi.  Kini sisa hutan alam Riau hanya tersisa 2,005 juta hekatre atau 22,5 persen dari luas daratan. Sumber : www.mongabay.co.id

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau Hariansyah Usman  menambahkan bahwa setengah dari daratan provinsi Riau ini adalah lahan gambut jika kerusakan hutan gambut ini terus terjadi maka konsukuensi adalah cuaca ekstrim yang terjadi sekarang ini.

“Sebenarnya cuaca ekstrim di Riau ini bukanlah hal yang baru, indikasi perubahan iklim yang terjadi penyebabnya kerusakan lingkungan yang massif terjadi, dan diantaranya adalah kerusakan hutan gambut akibat dibabatnya hutan alam”katanya kepada gagasanriau.com Kamis malam 16/2013.*Adit*


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar