Daerah

Sentot : Saya Pastikan Tidak Ada Penyelewengan Pupuk Subsidi

[caption id="attachment_2203" align="alignleft" width="300"]Kebun Cabe petani Jumat 17/5/2013 Kebun Cabe petani Jumat 17/5/2013[/caption]

gagasanriau.com- Berita yang ditulis oleh media lokal di Riau yang berjudul "Bantuan Pupuk Subsidi diberikan kepada kelompok tani fiktif" beberapa waktu yg lalu menjadi polemik dikalangan petani kecil yang ada di Pekanbaru.

Petani kecil yang tersebar dibeberapa kecamatan yang ada dikota Pekanbaru, diantaranya banyak tersebar di kecamatan Marpoyan Damai, Tenayan Raya dan juga Kecamatan Rumbai.

Pupuk subsidi bagi petani kecil sangat dibutuhkan, karena untuk meningkatkan hasil panen mereka pemerintah kota Pekanbaru melalui Dinas Pertanian setiap tahun memberikan bantuan pupuk bersubsidi secara bergiliran kepada setiap kelompok tani yang mengajukan bantuan.

Jumat 17/5/2013 Kepala Dinas (Kadis. Red ) Pertanian kota Pekanbaru,  Ir. H. Sentot Djoko Prayitno, MM, mengajak gagasanriau.com untuk meninjau langsung keberadaan kelompok tani yang diberitakan oleh surat kabar yang menyatakan fiktif.

Di kecamatan Rumbai, jalan Rumbai Bukit Palas, kelompok tani "Maju Bersama" diberitakan telah menerima bantuan pupuk subsidi namun kelompok taninya fiktif. "Saya sudah sering mendapat laporan maupun pemberitaan miring tentang penyelewengan pupuk subsidi ini, dan saya tahu betul kalau kelompok tani "Maju Bersama" itu ada bukan fiktif seperti yang diberitakan media lokal itu"kata Sentot kepada gagasanriau.com Jumat 17/5 didampingi kepala Unit Pelaksana Teknis Yusfaleni di kantor UPTB Rumbai.

Sentot menambahkan bahwa kelompok tani yang diberitakan tersebut nyata dan ada bukan fiktif karena menurutnya dari tahun 2010 kelompok tersebut dibentuk sudah mendapatkan bantuan pupuk subsidi. "Saya kenal kok sama ketuanya, dan sekarang dia menjadi petani yang sukses, dan anggotanya, juga dibina dengan baik oleh ketuanya"kata Sentot menerangkan.

Kelompok tani Maju Bersama terletak dijalan Rumbai Bukit, Palas, memiliki 15 orang anggota, memilik luas lahan sekitar 20 hektar secara keseluruhan secara kelompok. Cabe, Jagung, Pepaya komiditi yang selalu di tanam dan kebanyakan dari anggota kelompok masih menumpang lahan milik orang lain yang lahannya menganggur.

Sore Jumat 17/5 diadakan pertemuan di sebuah milik ketua kelompok tani, Purwohadi yang disebutkan Kadis pertanian sebagai  petani Sukses. Para anggota kelompok sudah berkumpul di rumah ketua mereka, hari itu seluruh anggota kelompok tani ditanyai oleh kadis pertanian tentang kebenaran isu penggelapan pupuk subsidi.

Purwohadi akrab di panggil Purwo ketua kelompok tani, menyatakan bahwa isu tidak benar,"ada kelompok yang mau membuat isu tersebut karena mau meminta uang kepada saya, tapi saya tidak beri karena menurut kami kelompok sudah mendapatakan pupuk subsidi secara prosedural"kata Purwo menjelaskan.

Seno anggota kelompok tani ikut menyatakan bahwa isu tersebut bohong"kelompok tani kami ada dan selalu mendapatkan bantuan pupuk subsidi"katanya kepada Kadis pertanian.

Macam-macam pupuk subsidi yang didapatkan oleh petani terdiri dari pupuk Urea, NPK, Ponska, menurut Purwohadi untuk mendapatkan pupuk subsidi tersebut, Dia selalu menggunakan uang pribadinya, karena tidak semua anggotanya mampu mengambil secara tunai.

Menurut Purwo lagi kelompoknya juga tidak pernah mengajukan bantuan lain selain pupuk bersubsidi saja"kita memang tidak pernah mengajukan proposal bantuan selain pupuk"ujar purwo.

Kadis Pertanian Sentot"jadi mas sudah lihat sendiri kan faktanya bahwa kelompok tani Maju Bersama itu tidak fiktif, dan saya bisa memastikan tentang penggelapan pupuk bersubsidi tidak ada, karena bantuannya nyata dan penerima pun ada"katanya kepada gagasanriau.com.

Menurut Sentot pendistribusian pupuk bersubsidi sesuai dengan luas lahan yang dimiliki dan musim tanam dan diberikan secara bergilir karena kuotanya  terbatas.

Dari 15 anggota kelompok tani Maju Bersama jika musim panen tiba hasilnya dapat membantu kebutuhan sayur-mayur di kota Pekanbaru, contohnya ketika panen Cabe Merah dari luas lahan yang dimiliki kelompok mampu menghasilkan 2 ton cabe merah, dan komiditi lainnya juga sudah masuk  pasar-pasar kelas menengah keatas yang tersebar di supermarket yang ada dikota Pekanbaru. Seperti jagung manis,pepaya, serta cabe merah.

Cabe merah sendiri jika musim panen setiap 4 hari sekali akan dilakukan panen, dan hasil paling terendah produksinya untuk anggota yang hanya memiliki lahan kurang dari 1 hektar.

"Kita dari Dinas pertanian sangat terbantu dengan adanya kelompok tani yang mampu memanfaatkan lahan yang tersedia hingga menjadi produktif serta mampu menyediakan kebutuhan sayur-mayur dikota Pekanbaru"kata Sentot lagi.

Setelah pertemuan usai Kepala Dinas Pertanian, didampingi kepala UPTB Rumbai Yusfaleni dan ketua kelompok tani Maju Bersama meninjau perkebunan cabe yang terhampar luas, dan baru saja selesai dipanen.*Adit*


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar