[caption id="attachment_2262" align="alignleft" width="475"] ilustrasi kekerasan terhadap Anak[/caption]

gagasanriau.com- "Sakit bang..., ini lihat luka-luka dan bengkak," kata Rismon Ziarah Saputra (14) sambil menunjukan bekas penganiayaan yang dialaminya. Beberapa waktu lalu Rismon warga desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar dianiaya oleh tiga orang tetangganya. Yang mencengangkan pelaku diduga adalah ketua RT, Anton dan Pasangan suami istri Taufik Hidayat dan Linda. Taufik Hidayat merupakan Pemimpin Redaksi Koran Riau. Orang biasa mengenalnya dengan Atan Lasak. Tak terima dengan penganiayaan tersebut keluarga korban sempat melaporkannya ke Polsek Siak Hulu. Tapi, hingga kini belum juga diproses. Akhirnya puluhan warga desa Pandau Jaya berunjuk rasa di depan markas Polda Riau, siang tadi.  Mereka meminta keadilan terkait kasus penganiayaan, yang dilakukan oleh Pimred Koran Riau dan Ketua RT tersebut. "Anak saya dipukul oleh Ketua RT 05  dan dua orang pasangan suami istri Taufik Hidayat dan Linda. Kasus ini sudah saya laporkan ke Polsek Siak Hulu, tetapi tidak diusut, pelaku masih ada di daerah itu dan tidak ditangkap," kata Yanti  Ibu korban dengan air mata berurai. Yanti menuturkan, Rismon saat  itu dituduh dan diteriaki maling, tanpa bukti yang kuat, ketiga pelaku akhirnya menggebuki Rismon. Alhasil muka Rismon lebam, tangannya penuh dengan luka cakaran serta terkilir. "Taufik mengaku seorang jurnalis, oleh sebab itu mereka merasa tidak dimakan hukum.  Dan dengan kekayaanya mereka selalu menghina 'kamu keluarga miskin'.  Dan pernah juga mengancam keluarga kami akan dibuih," rintih Yanti lagi. Tak berselang lama berorasi dengan menenteng sepanduk berisi tuntutan akhirnya pendemo dipanggil ke ruang SPKT Polda Riau. "Nanti kita akan berkoordinasi dengan Polsek Siak Hulu. Apakah benar kasus ini tidak ditangani," kata Humas Polda Riau, AKBP Hermansyah singkat.

sumber berita www.katakabar.com