Lingkungan

Aktifis Lingkungan Pinta Pejabat Riau Gagal Tangani Kabut Asap Mundur

GagasanRiau.com Pekanbaru - Aktifis lingkungan meminta pejabat Riau yang gagal menyelesaikan persoalaan kabut asap dan lamban bekerja untuk mundur dari jabatannya. Hal ini bertujuan agar pemerintahan di Bumi Lancang Kuning di-isi oleh orang yang tepat dan uang rakyat untuk menggaji pejabat bersangkutan bermanfaat dan tidak sia-sia. Demikian disampaikan oleh Bambang Aswandi SE aktifis Taruna Merah Putih (TMP) Riau kepada GagasanRiau.com Jumat pagi (18/9/2015). "Mundur dan harus diganti oleh orang-orang yang tepat dan mau bekerja keras dan tegas, jangan uang kita untuk membayar mereka hanya cuma laporan Asal Bapak Senang (ABS) saja, revolusi birokrasi ini penting agar bangsa ini bergerak maju bukan seperti keledai tiap tahun jatuh pada lobang sama"kritik Bambang tegas. Hal ini diungkapkan Bambang sebagai kritik keras kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Fadrizal Labay dengan mengungkapkan bahwa penyebab kabut asap ini adalah karena penjual bakar jagung di purna mtq dan asap perokok di Pekanbaru. Pernyataan tersebut dikatakan Fadrizal Labay beberapa waktu lalu dan dimuat oleh sebuah media online lokal. Dan lucunya ia (Fadrizal Labay) nyatakan hal tersebut kepada anggota DPRD Riau saat dirinya ditanyakan bagaimana kondisi kebakaran lahan dan hutan dan kabut asap terakhir. Makanya ditambahkan Bambang yang akrab dipanggil Bembenk ini, kabut asap di Riau tidak pernah ditangani hingga tuntas karena pejabat yang dibayar rakyat bukanlah orang yang berkompeten dan tidak serius mengabdi kepada rakyat. Hingga diungkapkan Bembeng lagi terjadinya kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi bertahun-tahun sejak 1997 hingga tahun 2015 ini karena di-isi pejabat tidak berkualitas. "Muaranya instansi-instansi dan kepala daerah hanya sibuk mencari kekayaan selama menjabat dengan mengobral izin kepada perusahaan perkebunan dan kehutanan untuk konsesi pemodal diperparah lagi kooporasi membuka lahan mereka dengan membabat hutan dan merusak lahan secara massif, yakni cara membakar hingga memicu terjadinya bencana asap ini"tukas Bembeng. Fadrizal Labay Kadishut Riau saat dihubungi oleh GagasanRiau.com melalui telepon menyatakan bahwa pernyataannya hanya bercanda dan jangan dianggap serius. "Ya namanya juga cerita kedai kopi"katanya singkat. Reporter Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar