Daerah

Harga Daging Mahal, Warga Pindah Membeli Ikan

[caption id="attachment_3293" align="alignleft" width="300"]Warga membeli ikan di Pasar Senen, Jakarta (20/6). Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum terjadi tapi telah melambungkan harga bahan makanan di pasar. Warga membeli ikan di Pasar Senen, Jakarta (20/6). Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum terjadi tapi telah melambungkan harga bahan makanan di pasar.[/caption]

gagasanriau.com -Tingginya harga daging sapi membuat warga berpindah mengkonsumsi ikan. Penjualan ikan segar di Pasar Induk Cianjur, Jawa Barat, pun terus meningkat. Uus Rusmana, 28 tahun, pedagang ikan segar di Pasar Induk Cianjur, mengatakan, setiap hari permintaan ikan, terutama ikan mas dan nila, terus meningkat. "Sejak harga daging sapi dan ayam naik, permintaan ikan segar meningkat sekitar 50 persen," kata Uus di Cianjur, Sabtu, 20 Juli 2013. Menurut dia, harga ikan mas saat ini Rp 25 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 20 ribu. Hal yang sama juga terjadi pada ikan nila, dari Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 28 ribu; ikan gurame dari Rp 35 ribu menjadi Rp 42 ribu; serta lele dari Rp 18 ribu menjadi Rp 22 ribu. Uus mengungkapkan, walau permintaan meningkat, sayangnya pasokan ikan segar sering terlambat. "Mungkin karena permintaan yang meningkat sehingga stok ikan di bandar menjadi sulit. Kiriman sering telat," ucapnya. Sementara itu, Nina Yuliawati, 38 tahun, seorang pembeli, menuturkan, dirinya membeli ikan untuk memenuhi kebutuhan protein keluarganya. Pilihan ini disebabkan harga daging sapi dan ayam terus naik. "Sejak harga daging sapi mahal, saya pindah konsumsi ke ikan. Ini alternatif saja, daripada enggak konsumsi daging sama sekali," kata Nina. DEDEN ABDUL AZIZ

tempo.co


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar