Tumpahkan Minyak Kelapa Sawit

KSOP Dumai Periksa Nahkoda Kapal Tongkang

ilustrasi

Gagasanriau.com, DUMAI - Syahbandar dan otoritas pelabuhan Kota Dumai mengaku sedang melakukan penyelidikan tumpahan minyak kelapa sawit di perairan dengan memeriksa nakhoda kapal tongkang Anggoda dan managemen PT Kreasi Jaya.

"Nakhoda dan perusahaan sudah diperiksa terkait tumpahan minyak dan pengakuan mereka hanya 300 liter yang jatuh ke perairan," kata Kepala Seksi Penjagaan, Patroli dan Penyidikan KSOP Dumai Jannes Sinaga, di Dumai, Jumat (3/6).

Ia menjelaskan, pemeriksaan dua pihak terkait tumpahan minyak ini belum ada kesimpulan akhir karena masih dalam penyelidikan pihaknya.

Kronologis kejadian bermula seorang kru melihat kepulan asap pada bagian mesin pompa minyak di kapal setelah 15 menit proses pemindahan minyak berlangsung dari kapal ke tangki perusahaan asal Malaysia tersebut.

Selanjutnya, awak kapal melihat di bagian pipa ada kebocoran berukuran kecil dan minyak muncrat keluar, kemudian langsung dilakukan penutupan pada mesin pompa agar tumpahan tidak semakin banyak.

Sedangkan pihak perusahaan mengaku telah melakukan persiapan pengecekan pipa sebelum proses transfer minyak dimulai, dan saat itu dipastikan tidak ada persoalan pada pipa. "Keterangan dua belah pihak ini masih didalami dan akan dikonfrontir untuk mengetahui kejadian sebenarnya," ujar dia.
 
Sementara, Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Dumai Bambang Surianto mengatakan, minyak yang tumpah ke laut ditaksir sebanyak 50 kilogram dan upaya pembersihan dilakukan hingga pukul 17.45 Wib Kamis kemarin.

Dikatakan, meski tidak ditemukan ada ikan mati, namun KLH tetap akan mengambil sampel air laut yang digenangi minyak kelapa sawit tersebut untuk dibawa ke laboratorium Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau di Kota Pekanbaru. "Kewenangan pengecekan kita hanya tiga mil dari bibir pantai, dan minyak nabati yang tumpah ke laut tidak terlalu berbahaya untuk lingkungan," jelasnya.

Sebelumnya, Anggota DPRD Dumai Johannes MP Tetelepta mencurigai pihak perusahaan menutupi informasi tumpahan minyak ke laut ini karena menahan masuk hingga satu jam lamanya wakil rakyat diluar dermaga B Pelindo. "Kami punya hak pengawasan untuk mengetahui kejadian tumpahan minyak ini, dan jika perusahaan menghalangi masuk diduga ada kejadian besar mencemari lingkungan perairan," kata Johannes seperti dilansir antara.***





Editor: Neldi Syahputra
 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar