Lingkungan

Riau Kembali Membara, 39 Titik Panas Indikasi Karhutla

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Indikasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali menjadi ancaman di Provinsi Riau. Seperti yang diungkapkan oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru yang mendeteksi sebanyak 39 titik panas mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan menyebar di sembilan kabupaten di Provinsi Riau, Kamis.

"Berdasarkan pencitraan satelit Terra dan Aqua pukul 16.00 WIB hari ini, terpantau sebanyak 39 titik panas yang tersebar di sembilan kabupaten di Riau," kata Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.

Ia menjelaskan sembilan kabupaten yang terpantau adanya titik panas dengan tingkat kepercayaan diatas 30 persen itu adalah Pelalawan 13 titik, Bengkalis dan Rokan Hilir masing-masing enam titik.

Selanjutnya, lima titik panas terpantau di Kabupaten Indragiri Hilir, empat titik di Siak, dua titik di Dumai serta satu titik masing-masing di Meranti, Kampar dan Rokan Hulu.

Keberadaan titik panas di Riau pada Kamis sore hari ini melonjak tajam dibandingkan pada pagi hari tadi yang menyatakan bahwa wilayah tersebut bebas titik panas. Namun, sebenarnya keberadaan titik panas di Riau mulai meningkat tajam dalam tiga hari terakhir. Pada Selasa lalu (7/6), titik panas di Riau terpantau sebanyak 33 titik, sementara keesokan harinya terdeteksi 34 titik sebelum melonjak tajam 39 titik.

Meski terpantau puluhan titik panas, BMKG menyatakan bahwa yang dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen cukup sedikit.

Seperti misalnya hari ini, dari 39 titik panas, hanya tiga diantaranya dipastikan sebagai titik api. Ketiga titik api terpantau di Pelalawan dua titik dan satu titik lainnya di Rokan Hilir.

Berdasarkan informasi yang dirangkum dari Satuan Tugas (Satgas) Udara Kebakaran Lahan dan Hutan Riau, titik api di Pelalawan terpantau dari 15 hektar lahan yang terbakar di Kecamatan Teluk Meranti.

 Saat ini, dua unit helikopter "waterbombing" jenis MI-8 dari Satgas Udara Karlahut Provinsi Riau melakukan operasi pengeboman air di Pelalawan.

Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Yani Amirullah mengatakan operasi tersebut dilakukan setelah Satgas Udara Karlahut Riau mendapat informasi akan meluasnya kebakaran lahan di wilayah tersebut yang mencapai belasan hektar semak belukar.

Menurutnya, petugas gabungan TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah berusaha melakukan pemadaman di wilayah tersebut melalui jalur darat. "Namun petugas kewalahan karena cuaca yang cukup terik sehingga harus dibantu melalui jalur udara," lanjutnya.

Editor Arif Wahyudi
sumber antarariau


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar