Kesehatan

IDI Kecam Iklan BPJS Cabang Banjarmasin Lecehkan Profesi Dokter

terbitan Iklan BPJS Koran lokal

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengecam keras iklan layanan masyarakat yang dipasang oleh Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Banjarmasin yang dianggap telah melecehkan profesi dokter.

Melalui rilis pers yang diterima GagasanRiau.Com Senin (4/7/2016)  Dr. Mohammad Rudiansyah, MKes., SpPD-FINASIM Ketua IDI Kalsel dan DR. Dr. Ika Kustiyah Oktaviyanti, MKes., SpPA selaku Sekretaris Wilayah mengecam iklan BPJS Cabang Banjarmasin tersebut di sebuah koran lokal setempat.

Berikut ini adalah rilis lengkap yang ditulis langsung oleh Ketua IDI Wilayah Kalsel yang juga disebarkan melalui Media Sosial (Medsos) Facebook.

Sehubungan dengan beredarnya terkait Iklan Layanan Masyarakat di Harian Banjarmasin Post yang diterbitkan pada hari ini Senin, 4 Juli 2016 oleh BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin yang menggambarkan karikatur.

Dimana gambar karikatur tersebut mengarah jelas tanpa tersirat lagi adalah profesi Dokter, yang mana selama ini dianggap salah satu profesi yang mulia, tapi dokter digambarkan sebagai tengkorak yang siap menjagal pasien.

Selain itu kalimat-kalimat percakapan yang jelas sekali merendahkan martabat profesi kedokteran seperti : dokter minta jaminan, bila beli petasan siapkan juga uang untuk berobat dsb. Hal ini sangat melecehkan sekali profesi dokter.

Sehingga kami semua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan menghimbau semua para dokter yang ada di Wilayah Kalimantan Selatan & seluruh Indonesia untuk tetap bersikap tenang, arif dan bijaksana agar tidak terprovokasi oleh pihak2 yg tidak bertanggung jawab yg akan mengail di air yg keruh dengan kondisi ini.

Kami sudah minta penjelasan segera secara lisan langsung kepada Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin sehubungan hal tsb. Koordinasi juga dengan PB IDI Pusat untuk langkah-langkah yang perlu diambil karena hal ini tidak hamya terkait di Kalsel tapi juga seluruh dokter di Indonesia. Surat resmi pun sudah dilayangkan sebagai Organisasi Profesi tertua di Indonesia ke pihak BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin dengan tembusan PB IDI Pusat & BPJS Kesehatan Pusat.

Pertama kami sudah melayangkan surat klarifikasi mengenai iklan layanan tersebut maksud dan tujuannya.

Kedua kami juga meminta pihak BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin, apakah layanan iklan ini sudah sepengetahuan BPJS Kesehatan Pusat dan tim seleksi dari Cabang Banjarmasin termasuk Kepala Cabang. Sehingga jawaban surat resmi mohon ditembuskan ke BPJS Kesehatan Pusat & PB IDI Pusat.

Ketiga kami meminta sebelum somasi untuk permohonan maaf dengan besaran kolom yang minimal sama dengan iklan tersebut minimal 3 (tiga) berturut-turut. Selain itu juga keterangan klarifikasi dari pihak BPJS dalam berita.

Keempat apabila hal2 tsb tidak diindahkan maka kami akan menempuh jalur hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai tindakan penghinaan atas suatu profesi.

Kelima kami juga melayangkan surat teguran kepada pihak Harian Banjarmasin Post, untuk lebih berhati-hati dan bijaksana dalam menayangkan iklan, berita atau yg lainnya yg dapat menimbulkan keresahan di masyarakat atau kalangan tertentu seperti profesi tertentu sehingga memicu provokasi.

Demikian penjelasan kami dari Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan. Semoga di akhir bulan suci Ramadhan ini kita bisa lebih introspeksi diri sehingga tidak terjadi lagi hal2 spt tersebut di atas.
Banjarmasin, Senin 4 Juli 2016. Jam 15.00 Wita.

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar