Lingkungan

Hari Ini Riau Makin Membara, Ada 49 Titik Kebakaran Hutan dan Lahan

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Tragedi Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau semakin hari semakin menjadi-jadi, tanpa ada penuntasan lebih lanjut ancaman keracunan massal akibat kabut asap ini dari tahun ke tahun.
Seperti yang di rilis oleh Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mengungkapkan, jumlah titik panas melonjak secara drastis ada 49 titik panas yang terjadi di Provinsi Riau. Dan total ada 131 titik di Sumatera, tersebar pada 9 provinsi dari hari sebelumnya 23 titik dengan 3 provinsi.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Selasa, mengaku, pantauan satelit baik Terra dan Aqua mendeteksi penyebaran titik panas terjadi hampir secara merata di daratan Sumatera karena ditemukan 9 dari total 10 provinsi di pulau tersebut.

"Sebagaian besar atau dengan jumlah 49 titik panas, masih terkosentrasi di Riau. Sedangkan 82 titik lagi tersebar di 8 provinsi seperti Sumatera Utara 21 titik serta Jambi dan Sumatera Barat sama-sama menyumbang 14 titik panas," ucapnya.

Dia melanjutkan, Sumatera Selatan memberi sumbangan 9 titik panas, lalu Aceh menyumbang sebanyak 7 titik, diikuti Bengkulu 3 titik dan Bangka Belitung serta Lampung sama-sama menyumbang 2 titik panas.

"Cuma Kepulauan Riau yang tidak memberi sumbangan titik panas hari ini yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan (karlahut) terutama pada lahan gambut," terangnya.

Sugarin menjelaskan, sebanyak 49 titik panas di Riau tersebar pada 11 daerah dari total 12 kabupaten/kota di provinsi tersebut seperti Rokan Hilir 15 titik, Pelalawan 11 titik dan Bengkalis 7 titik.

Lalu Indragiri Hilir menyumbang 4 titik panas, Indragiri Hulu, Kepulauan Meranti, Siak, Dumai dan Kuantan Singingi masing-masing memberi sumbangan 2 titik serta Kampar dan Rokan Hulu sama berbagi memberi sumbangan 1 titik panas.

Dari total jumlah sebaran titik panas di Riau tersebut, lanjutnya, terdapat 14 titik dipastikan sebagai titik api atau berpotensi terjadinya karlahut terutama di lahan gambut dengan memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

"Ke-14 titik api itu tersebar di Pelalawan dan Rokan Hilir sama-sama 4 titik, lalu Kuantan Singingi dan Meranti masing-masing 2 titik serta Dumai dan Indragiri Hilir sama-sama menyumbang 1 titik api," ucap Sugarin.

Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pekan lalu menginstruksikan, seluruh pihak terkait terutama dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan dan hutan harus terus berjalan dan tidak berhenti, meski kini dalam masa libur bersama terkait perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.

"Mereka bisa bagi tugas, karena yang di posko Siaga Darurat Kebakaran Lahan saja tidak ada (libur) Lebaran," tegas Arsyadjuliandi.

Komandan Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Marsma TNI Henri Alfiandi menyatakan, pihaknya telah mengerahkan Batalyon 462 Pasukan Khas (Paskhas) untuk membantu Polda Riau menyegel konsesi PT SRL dengan memasang garis polisi.

Hal tersebut dilakukan karena kebakaran di konsesi perusahaan hutan tanaman industri itu terus membara selama sepekan terakhir, terutama di daerah Bangko Pusako, Rokan Hilir.

Luas kebakaran diperkirakan mencapai 40 hektare, namun upaya pemadaman dari perusahaan tidak ada sama sekali.

"Pemasangan garis polisi ini merupakan penyegelan, artinya tidak bisa dicabut selain oleh polisi dan lahan itu dilarang untuk dipergunakan," katanya.

Ia mengatakan sangat kuat dugaannya bahwa kebakaran itu disengaja untuk kepentingan pembukaan lahan kelapa sawit.(ANT)

Editor Ginta Gudia


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar