Daerah

Sumur Maut Alias Embung di Lahan Pelindo Dumai Sudah Tewaskan 2 Anak

Foto ilustrasi

GagasanRiau.Com Dumai - Proyek pembangunan embung Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai diatas lahan PT Pelindo sudah menelan dua korban jiwa anak-anak, karena itu masyarakat minta proyek ini dipagari.

Permintaan ini menyusul tewasnya seorang anak berusia 9 tahun warga Jalan Bintan Dumai pada Minggu (7/8) kemarin saat bermain dan mandi bersama tiga teman lain di lokasi ' sumur maut' atau embung tersebut.

Masyarakat sekitar embung tersebut menyampaikan protes ke pemerintah dan Pelindo karena pembangunan embung untuk penanggulangan banjir tersebut dibiarkan dengan lubang menganga seperti waduk berkedalaman hampir tujuh meter.

Ketua RT 09 Kelurahan Teluk Binjai Kecamatan Dumai Timur Sudirman Yusuf mengatakan, warga sekitar meminta pihak terkait untuk segera menyelesaikan proyek embung tersebut dan agar tidak memakan korban lagi supaya dipasangi pagar.

"Kita minta embung itu segera dipagar karena sudah tiga kali kejadian anak anak tenggelam saat mandi di lokasi tersebut," kata Sudirman.

Selain itu, masyarakat sekitar juga minta pihak terkait untuk bertanggung jawab karena embung tersebut telah membuat resah para orangtua yang memiliki anak.

Sebagai bentuk protes, masyarakat juga membentangkan bendera putih tanda berkabung dan sejumlah spanduk yang berisikan protes dan permintaan agar proyek segera dipasangi pagar pembatas.

Sejumlah spanduk yang dibentang masyarakat di  terbentang, diantaranya, "Jangan jadikan anak kami tumbal proyek yang tidak jelas", dan ada juga spanduk bertuliskan "Bro.. Cepat Selesaikan Sumur Maut Kalian".

Aksi demonstrasi dilakukan masyarakat setelah satu anak kembali tenggelam di embung tersebut atas nama Jack sekitar pukul 13.00 WIB Minggu (8/8) kemarin, dan korban sebelumnya Afdal kelas 5 SD warga Gang Tapian Nauli beberapa waktu lalu.

Saat kejadian tenggelamnya Jack, warga menemukan kondisi anak tersebut dengan posisi kepala tertancap kedalam lumpur dan ketika dievakuasi mulut mengeluarkan darah, selanjutnya dibawa ke rumah sakit umum daerah setempat.**/Antara
 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar