Riau

Pemprov Riau Optimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Salah satu hal yang sering menjadi kendala dalam berurusan dengan birokrasi pemerintahan adalah pelayanan yang tidak maksimal seperti mata rantai yang panjang dan bertele-tele. Tidak terkecuali dunia usaha, sebagian di antaranya ada yang 'balik kanan' karena menemukan pelayanan yang tidak nyaman, yang bukan tidak mungkin menjadi faktor penghambat masuknya investasi ke sebuah daerah.

Padahal, betapa banyak nilai tambah yang bisa dipetik dengan masuknya investasi ke suatu daerah, tidak terkecuali bagi Provinsi Riau, yang pada 9 Agustus 2016 baru saja merayakan hari jadinya yang ke-59. Selain mampu memacu laju pertumbuhan ekonomi daerah yang bersangkutan, juga akan membuka peluang kerja dan kesempatan berusaha yang luas bagi masyarakat, terutama masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi dijalankannya kegiatan investasi dimaksud.

Inilah yang disadari oleh para pemangku kepentingan di Provinsi Riau, terutama Gubernur Ir. H. Arsyadjuliandi Rachman MBA. Melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T), Pemprov Riau berupaya mengoptimalisasikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Tujuan dari optimalisasi satu pintu ini untuk memberikan pelayanan yang sangat mudah dan transparan. Para investor asing maupun lokal akan dapat merasakan kemudahannya dalam mengurus perizinan usaha sesuai dengan tagline yang diekpos Pemprov Riau pada HUT ke-59.




"Ditengah hambatan terhadap pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015 yang lalu, Pemprov Riau masih dapat mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK-RI atas laporan pertanggung jawaban keuangan APBD tahun Anggaran 2015," katanya. "Kita menyadari bahwa pelaksanaan APBD tahun 2015 belum sesuai dengan harapan kita semua, dimana serapan belanja kita baru mencapai 68 persen lebih, namun pada tahun 2016 ini kami telah bertekad akan meningkatkannya," tegas mantan anggota DPR RI dari Dapil (Daerah Pemilihan) Provinsi Riau itu.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar