Kesehatan

Fasilitas dan Tenaga Medis di Puskesmas Desa Bekawan Inhil Masih Minim

GagasanRiau.com, Tembilahan - Minimnya fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) di Puskemas di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) membuat perkembangan Puskesmas ini terhambat.

Puskesmas ini didirikan pada tahun 2013 dan diresmikan pada tahun 2015,dibangun menggunakan anggaran APBD provinsi Riau. Tetapi saat ini bangunan Peskesmas sudah terlihat rusak pada dinding dan plapon.

Menurut penuturan Kepala Puskesmas Desa Bekawan, Superdi Saleh Amk, pihaknya sudah pernah mengajukan bantuan perbaikan kepihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Inhil, akan tetapi belum ada tanggapan yang serius.

Kata Superdi, hal ini menjadi masalah utama bagi masyarakat sekitar yang ingin berobat. Dikarenakan fasilitas yang sangat tidak memadai, mulai dari labolatorium yang kurang lengkap hingga kurangnya petugas medis yang bertugas, serta minimnya alat kesehatan diruangan poli ibu.

"Fasilitas tempat tidur rawat inap belum ada sama sekali, alat persalinan masih kurang, parahnya lagi alat stetoskop sudah rusak (alat untuk mendengarkan denyut jantung anak)," katanya.

Di Desa Bekawan ada 11.000 jiwa penduduk dari 4 desa yakni desa Bidari, Batang Sari, cahaya Baru dan Belaras yang memerlukan Puskesma untuk berobat.

"Kita sangat membutuhkan bantuan pemerintah, seharusnya pemerintah provinsi peduli akan ini. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada keprihatinan itu, bahkan pengawasan dari Provinsi tidak ada, padahal ini menggunakan anggaran APBD Provinsi, tentu ini merupakan bukti nyata dari kurangnya peran Dinas terkait," ucap Superdi.

Sementara itu, Sudarni AM dkeb yang merupakan tenaga bidan yang bertugas di Puskesmas tersebut mengungkapkan bahwa di puskesmas itu masih sangat-sangat membutuhkan tenaga medis. Saat ini baru ada perawat 3 orang, bidan 5, dan dibantu oleh Kepala Puskesmas 1 orang.

Dikatakanya, kalau menurut ketentuan Puskesmas harus memiliki kelengkapan fasilitas dan didukung tenaga medis yang memadai, seperti dokter umum, dokter Gigi, tenaga labor analis, tenaga gizi, serta perawat.

"Ketentuannya seperti itu, harus mempunyai tenaga medis yang sangat memadai, baik itu dokter umum, dokter Gigi, dokter gizi, tenaga labor, dan potekernyapun harus mendukung," ungkap Sudarni AM.

Selain itu Kepala Puskesmas Superdi Saleh Amk mengeluhkan kurangnya aliran listrik yang sangat dibutuhkan Puskesmas tersebut untuk menunjang kerja para medis.

"Yang sangat fatal sekali, kita terbatas aliran listrik. Listrik beroperasi hanya pada malam hari, pada siangnya aliran listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sudah padam. Sedangkan masyarakat banyak berobat pada siang hari," kata Superdi.

Sambung Superdi lagi, pihaknya juga mengaku sudah mengajukan permohonan bantuan kedinas terkait, akan tetapi belum ada angin segar seperti harapan tenaga medis setempat.

Reporter: Daud M Nur


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar