GagasanRiau.Com Pekanbaru - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meyakini bahwa pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) serentak tahun 2017 di dua daerah yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar mendatang sudah cerdas. Dan isu Suku, Agama dan Ras (SARA) tidak akan mempengaruhi terhadap masyarakat.

"Ya karena di alam demokrasi yang sudah maju seperti ini, alangkah mundurnya cara berpikir kita jika masih menggunakan isu-isu SARA untuk merebut simpati rakyat, maka dari itulah saya juga meyakini bahwa masyarakat di Riau sudah tidak mau lagi di adu domba dengan isu seperti itu" kata Kordias Pasaribu SH MSi ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Provinsi Riau Senin (26/9/2016).

Hal ini disampaikannya sehubungan dengan adanya agenda Pemilukada serentak di dua daerah Pekanbaru dan Kampar 2017 mendatang.

Untuk itu dikatakan Kordias Pasaribu yang akrab disapa Dias ini, dirinya berharap agar para calon yang maju pada Pemilukada serentak tidak menggunakan isu murahan dengan mengumbar rasisme kepada calon lainnya.

"Terutama kader-kader yang kita usung pada Pilkada Kampar dan Pekanbaru dan juga seluruh kader PDIP Riau baik di Kabupaten Kota, serta simpatisan partai jangan gunakan cara-cara kotor dengan menggunakan isu SARA. Karena hal ini bertentangan dengan cita-cita partai kita. Yakni membangun bangsa ini dengan semangat gotong royong. Dan Nasionalis sejati tidak akan menggunakan cara kotor untuk menang" tegas Dias.

Untuk diketahui, PDIP sendiri saat ini sudah mengusung dua Pasang Calon (Paslon) dari kader dalam Pemilukada di dua daerah. Dimana kedua pasangan calon tersebut Dastrayani Bibra ( kader PDIP) sebagai Bakal Calon Walikota Pekanbaru berpasangan dengan Said Usman Abdullah yang diusung PPP. Sementara untuk Kabupaten Kampar PDIP mengusung kadernya Zulher menjadi Bakal Calon Bupati berpasangan dengan Dasril Affandi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati.

"Marilah semua masyarakat di Riau, kita memilih dengan cerdas, bahwa pemimpin itu lahir karena kemampuannya yang dimiliki dan harapan kedepan menjadi solusi bagi rakyat mengatasi persoalaan daerah. Jangan kita terhasut oleh isu-isu yang berbau rasis, dan cenderung memecah belah persatuan kita, kita ingin pemimpin yang lahir itu bersih dan benar-benar di inginkan oleh rakyat banyak" tutup Dias.

Reporter Arif Wahyudi