Daerah

Kesukaan Pada Makanan Tunjukkan Kepribadian

[caption id="attachment_3588" align="alignleft" width="300"]Hans Lienesch, penyantap ribuan jenis mi instan dari seluruh dunia Hans Lienesch, penyantap ribuan jenis mi instan dari seluruh dunia[/caption] gagasanriau.com, Pennsylvania - Kegemaran seseorang pada cita rasa makanan ternyata mempunyai pengaruh pada kepribadian. Setidaknya demikianlah yang diungkapkan dari hasil penelitian terbaru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Institute of Food Technologists di Chicago belum lama ini. Dalam riset tersebut para ilmuwan memberikan tes kepribadian kepada 184 orang perokok berusia 18 hingga 45 tahun untuk melihat apakah mereka mempunyai kepribadian yang selalu ingin mengetahui sesuatu yang baru dan berani mengambil risiko, atau justru sebaliknya, berkepribadian kurang aktif dan kurang terbuka pada hal-hal baru. Para partisipan, kata hasil studi yang dikutip oleh situs Health Day edisi 25 Juli 2013, kemudian diberi capsaicin, yaitu komponen pedas pada cabai, lalu ditanya apakah mereka menyukai makanan pedas karena rasa terbakar akibat capsaicin meningkatkan intensitas kepedasan. Hasilnya, mereka yang suka hal-hal baru, mengatakan bahwa mereka menyukai makanan pedas meskipun tingkat kepedasannya terus meningkat. Sementara mereka yang kepribadiannya kurang aktif tidak menyukai makanan pedas. "Secara teori, kita mengetahui intensitas rasa terbakar (akibat pedas) dan menyukainya adalah sesuatu yang ada kaitannya," kata penulis hasil riset, Nadia Byrnes, dari Pennsylvania State University dalam pernyataannya. "Semakin banyak hal tidak enak dalam komponen suatu makan yang kita konsumsi, semakin orang tidak menyukainya. Namun, tidak selalu demikian kenyataannya," kata dia. HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar