Daerah

PKL Yang Digusur Firdaus MT Direlokasi ke Pasar Higienis Rugi Jutaan Rupiah

Pasar Higienis Pemko Pekanbaru

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Akibat direlokasi ke pasar higienis para pedagang mengalami kerugian jutaan rupiah. Pasalnya pasar Higienis ini sepi pembeli. Relokasi berawal dari kebijakan Firdaus MT sewaktu menjabat Walikota Pekanbaru, dimana sebelumnya mereka Pedagang Kaki Lima biasa berjualan Jalan Teratai.

"Sebulan di dalam pasar higenis jangankan untung, saya nombok ke toke Rp1 juta," kata Beni salah satu pedagang buah pepaya dan nanas di Pekanbaru, Senin (21/11/2016).

Beni menjelaskan akibat merugi, ia berinisiatif berjualan kembali keluar pasar atau di emperan Jalan Teratai.

"Kalau bertahan di dalam Pasar Higenis, anak, istri saya tidak makan," terang dia lagi.

Hal yang sama juga diakui oleh Hen pedagang cabai halus dan bumbu. Tidak jarang dagangannya rusak  karena tak laku selama berdagang di dalam Pasar Higenis. "Saya rugi lebih Rp1 juta," tegasnya.

Ia mengaku kini terpaksa mendorong gerobak bumbunya keluar dari dalam pasar untuk mendapat pembeli di tepi Jalan Teratai.

Diakuinya dirinya kini harus kucing-kucingan dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja.

"Kalau ada petugas sembunyi, tar sudah pergi mereka saya jualan, mau gimana di dalam juga tidak ada yang beli," terangnya menambahkan.

Ia berharap jika memang pedagang di Jalan Teratai di relokasi, yang di A Yani juga harus ikut dipindahkan.

Karena ketika mereka berjualan di dalam pasar Higenis, pelanggan bukannya membeli ke dalam pasar namun pindah mencari penjual yang dibenarkan berdagang di Jalan A Yani terus ke Jalan Agussalim.

"Jadi langganan kami pindah belanja ke Jalan Agussalim dan A Yani, karena PKL di sana tidak digusur," tegasnya.

Sonia, pedagang sayur bayam, kangkung, sawi dan sebagainya mengaku tiap harus membuang dagangannya hampir separoh ke tempat sampah karena tidak laku.

"Semenjak dipindah ke Pasar Higenis jualan saya tidak karuan, karena pelanggan pada lari," tegasnya.

Ia mengaku tidak tahan lagi harus terus merugi karena tidak ada yang beli. "Padahal untuk sayuran cuma Rp100-300 per ikatnya," tegasnya.

Ia hanya berharap kalau benar di relokasi, semua harus di gusur jangan ada lagi yang jualan di pinggir jalan, seperti seputaran Agussalim, dan A Yani.

Pantauan antara sepekan terakhir ini bahu Jalan Teratai kini mulai digunakan oleh PKL untuk berjualan. Kebanyakan mereka menaruh dagangannya diatas gerobak, agar lebih mudah untuk berpindah-pindah.

Tidak jarang teras ruko yang ada di sepanjang Jalan Teratai kini digelar dagangan sayuran, cabai, tomat dan Sebelumnya diberitakan Pemerintah Kota Pekanbaru telah merelokasi semua PKL yang berjualan di sepanjang Jalan Teratai, Terminal Senapelan ke dalam dua pasar Higenis dan Senapelan.  

Tim Yustisi Kota Pekanbaru menyiagakan sekitar 400 personil gabungan untuk proses penertiban, Jumat pagi (16/9/16).

Penertiban sengaja dimulai malam hari, saat areal jalan dan pedestrian yang selama ini digunakan PKL masih kosong. Sehingga ketika menjelang dini hari mereka datang sudah tidak bisa lagi berjualan.

Pasar Higenis dibangun oleh Pemko Pekanbaru di eks SDN 019, Jalan Teratai dengan 140 los, terdiri dari 120 untuk pedagang sayur dan 20 bagi pedagang ikan.(ANT)

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar