Daerah

Kebijakan Firdaus MT Tak Berniat Baik Relokasi Pedagang ke Pasar Higienis

Demo PKL akibat digusur Oleh Firdaus MT beberapa waktu lalu

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dinilai tak niat dan serius dalam membina dan melindungi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam hal ini Pedagang Kaki Lima (PKL). Pasalnya pasca di relokasi PKL yang biasa berjualan di Jalan Teratai mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Untuk itulah DPRD Kota Pekanbaru meminta pemerintah daerah setempat untuk konsisten dalam mengembangkan pasar higenis, yang sudah diperuntukkan bagi relokasi pedagang kaki lima Jalan Teratai.

"Saya lihat Pemko (Pekanbaru) tidak serius, untuk pengembangan Pasar Higenis," kata Anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Darmil di Pekanbaru, Senin (21/11/2016).

Ia menjelaskan seharusnya dalam merelokasi PKL Pemko melakukan dahulu semacam survey untuk menampung apa kemauan pedagang, keluhan mereka.

Tetapi kenyataannya selama ini yang dilakukan bukan apa yang dibutuhkan tetapi yang diinginkan pemerintah.

"Kalau Pemko mengkomunikasikan itu dengan pedagang saya yakin itu pasar Higenis ramai," kata dia bersemangat.

Ia menganalisa kondisi Pasar Higenis saat ini memang kurang representatif bagi pedagang dan masyarakat yang hendak berbelanja.

Terbukti dari akses jalan menuju perbelanjaan ini kecil dan terhalang tembok dan pepohonan. Selain lapak yang sempit dan letaknya terpencil.

"Seharusnya pagar tembok yang mengelilingi pasar dibuang jadi masyarakat nampak di situ pasar," tegasnya menyarankan.

Selain itu untuk lokasi Jalan Teratai ia menyarankan Satpol-PP harus selalu mengawasi, menertibkan PKL, jangan kemana-mana, karena memang tugasnya dilapangan bukan di kantor.

"Pihak toko juga harus diperhatikan jika ada yang menampung PKL berjualan harus ditegur," saran Ketua Fraksi Hanura ini.

Saat ditanyai kendornya pengawasan ini erat kaitannya dengan anggaran yang menipis untuk memobilisasi petugas dan tim, ia menambahkan itu tidak alasan. Ia memang faham bahwa saat ini Pemko lagi mengalami krisis keuangan. Akan tetapi tugas penertiban adalah tugas Satpol -PP.

"Mereka kan sudah digaji sama pemerintah, karena penjagaan pasar juga tidak penuh dari pagi sampai malam," katanya lagi beralasan.

"Jangan karena tidak ada anggaran tidak kerja," tegasnya menambahkan.

Diakui dia saat ini pedagang dari Pasar Higenis sudah mulai berjualan diluar menggunakan badan jalan seperti semula. Jika hal ini tidak segera ditanggulangi, ia khuatir akan menjamur lagi.

"Tempatkanlah lagi petugas disana," sarannya.

Untuk meramaikan pasar Higenis, ia menyarankan Pemko menanyakan apa keinginan pedagang, bukan pemerintah.

"Saya rasa ini tidak terpenuhi makanya mereka keluar lagi," katanya mengakhiri.(ANT)

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar