Daerah

Negosiasi Ulang Kontrak Freeport Masih Alot

[caption id="attachment_3597" align="alignleft" width="300"]PT. Freeport gagasanriau.com PT. Freeport gagasanriau.com[/caption] gagasanriau.com ,Jakarta -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan proses negosiasi ulang antara pemerintah Indonesia dengan PT Freeport terus berjalan. Dia mengklaim banyak kemajuan dalam negosiasi ulang ini. "Belum ada titik akhirnya," katanya saat rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat mengenai Otonomi Khusus Papua, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2013. Hatta enggan merinci kemajuan dalam negosiasi ulang itu. Dia hanya mencontohkan salah satunya adalah proses hilirisasi yang dilakukan Freeport. "Processing hasil tembaga dan emas, baru sekian persen, kami ingin 100 persen," katanya. Poin penting yang belum ditemukan titik temu yaitu besaran royalti dan divestasi saham Freeport. Hatta mengatakan pemerintah berusaha menguasai sebagian saham Freeport untuk mendorong perusahaan asal Amerika Serikat itu lebih transpran. "Termasuk Innitial Public Offering (melantai di bursa saham)," katanya. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Thamrin Sihite mengatakan negosiasi ulang kontrak karya dengan tiga perusahaan tambang yaitu Freeport, Newmont, dan Vale berjalan alot. Belum ada perkembangan baru dari hasil negosiasi ini. "Masih di situ-situ saja," katanya. Thamrin mencontohkan negosiasi dengan Freeport alot karena perusahaan ini enggan mengolah pemurnian di Indonesia. Adapun Manajemen Freeport Indonesia terkesan ogah merevisi besaran royalti. ANGGA SUKMA WIJAYA tempo.co


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar