Daerah

Bentangan Pesona Alam Kabupaten Rokan Hilir

GagasanRiau.Com Bagansiapiapi- Kabupaten Rokan Hilir dikenal dengan kekayaan ragam budaya dan objek pariwisatannya. Dengan luas wilayah 8.941 km²  dan jumlah penduduk mencapai 700 ribu jiwa lebih, Rokan Hilir  awalnya dibuka oleh warga etnis tionghoa di zaman penjajahan Belanda dulu. Negeri berjuluk seribu kubah ini sungguh menyimpan bentangan pesona kekayaan budaya bernilai tinggi yang masih dianut secara turun temurun. Salah satu tradisi turun temurun yang kini menjadi primadona wisata Rokan Hilir adalah  ritual bakar tongkang yang kini menjadi agenda wisata tahunan Kabupaten Rokan Hilir.

Ritual Bakar Tongkang yang dikenal juga sebagai Upacara Bakar Tongkang kini bahkan menjadi salah satu agenda wisata nasional yang mampu memperkaya khasanah budaya nusantara. Tak heran jika setiap ritual ini dilaksanakan, bakar tongkang selalu menjadi pusat perhatian wisatawan lokal dan mancanegara. Setiap dilaksanakan, kegiatan ini mampu menyedot jumlah wisatawan yang datang ke Rokan Hilir seperti dari Jakarta, Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan hingga Tiongkok.

Melihat potensinya yang besar dan menjanjikan, Pemkab Rokan Hilir kemudian menjadikan kegiatan tahunan ini sebagai event sumber pariwisata serta promosi daerah. Tak hanya ritual bakar tongkang, Rokan Hilir juga menyimpan banyak pesona alam seperti Pulau Jemur, Bono, Pulau Tilan dan Danau Napangga. Pulau Jemur yang terletak sekitar 45 km dari Ibu Kota Bagan Siapi-api  dan 45 mil dari Negara Tetangga Malaysia.

Sementara objek wisata andalan lain Kabupaten Rokan Hilir selain Kegiatan Tahunan Bakar Tongkong ada Pulau Jemur merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari beberapa buah pulau antara lain, Pulau Tekong Emas, Pulau Tekong Simbang, Pulau Labuhan Bilik serta pulau-pulau kecil Lainnya, kini bahkan menjadi salah satu ikon pariwisata Rokan Hilir. Di tahun 2017 mendatang, Pemerintah kabupatan Rokan Hilir rencananya akan melaksanakan program budidaya ikan laut secara besar-besaran. Selain airnya yang jernih, pasir yang putih dan suasana yang tenang,

Pulau Jemur diyakini mampu menarik perhatian pengunjung dan investor. Hal ini tentu sesuai dengan potensi Rokan Hilir yang menjadi salah satu penghasil ikan terbesar di dunia. Komisi B DPRD Riau bahkan sudah mempersiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan program Budidaya perikanan laut di daerah yang memiliki luas 250 hektar tersebut. "Alasan kami memilih Pulau Jemur sebagai pusat budidaya tahun 2017 mendatang, karena Pulau Jemur sendiri memiliki potensi yang sangat bagus untuk dijadikan tempat budidaya ikan, dengan airnya yang jernih dan lingkungannya yang tenang," ujar anggota Komisi B DPRD Riau - Karmila Sari.

Jenis  ikan yang akan dibudidayakan di Rokan Hilir yakni ikan-ikan yang bernilai ekonomis tinggi seperti ikan kerapu, ikan kakap dan lain sebagainya. Budidaya ikan Pulau jemur dibiayai  oleh investor dari Norwegia, yang akan memberikan  kredit ringan kepada petani, dan  15 persen lagi menggunakan anggaran Pemkab Rohil. dan 45 mil dari Negara Tetangga yakni, Malaysia, dan Provinsi Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terdekat dari Pulau Jemur. Pulau Jemur sebenarnya merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari beberapa buah pulau antara lain, Pulau Tekong Emas, Pulau Tekong Simbang, Pulau Labuhan Bilik serta pulau-pulau kecil Lainnya.

Foto : Keindahan Pulau Jemur yang terletak di Kepenghuluan Pulau Jemur Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rokan Hilir, Riau

Pulau Jemur memiliki Pemandangan dan Panorama alam yang indah.Selain itu Pulau Jemur   kaya dengan hasil lautnya, di samping dihuni oleh spesies penyu, dimana pada musim tertentu penyu-penyu itu naik ke pantai untuk bertelur. Satwa langka ini dapat bertelur sebanyak 100 sampai 150 butir setiap ekornya. Selain itu di Pulau Jemur juga terdapat beberapa potensi wisata lain diantaranya adalah Goa Jepang, Menara Suar, bekas tapak kaki manusia, perigi tulang, sisa-sisa pertahanan Jepang, batu Panglima Layar, Taman Laut, dan pantai berpasir kuning emas.

Bila dilihat dari potensi, letak dan posisi Pulau Jemur, memang sangat cocok di kembangkan menjadi kawasan resort, dimana berbagai kegiatan wisata sangat bisa dikembangkan lagi di Pulau Jemur ini, diantaranya, berselancar, menyelam, dayung dan sebagainya. Potensi pariwisata lain yang juga akan dikembangkan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir adalah   menjadikan Kecamatan Sinaboi sebagai sentral budidaya kerang. Selain  memiliki potensi perikanan yang melimpah ruah, Sinaboi juga memiliki potensi kerang yang berkualitas tinggi. Pihak kecamatan setempat bahkan mengklaim  kerang di daerahnya merupakan  kualitas terbaik  dibandingkan kerang yang berada di kecamatan Pasir Limau Kapas (Palika).

Foto : Bupati Rokan Hilir H. Suyatno, saat berkunjung ke Objek Wisata Andalan Kab. Rokan Hilir di Pulau Jemur Kec. Pasir Limau Kapas

Sejalan dengan itu untuk menunjang Rokan Hilir sebagai tujuan pariwisata nasional, pemerintah kabupaten menggandeng pemerintah pusat tahun 2017 nanti akan membangun infrastruktur penunjang seperti dermaga permanen dan tower jaringan telekomunikasi di pulau Labuhan Bilik,  tidak jauh dari Pulau Jemur. Jumlah obyek wisata di kabupaten ini memang terus bertambah, seiring ditemukannya potensi-potensi baru yang selama ini belum tergarap. Pembangunan sektor pawisata Rokan Hilir  tentu tidak terlepas dari peran aktif dan komitmen Pemerintah kabupaten Rokan Hilir dibawah kepemimpinan Bupati Suyatno yang terus membenahi pembangunan kepariwisataan. Di era MEA, sektor pariwisata diperkirakan akan menjadi sektor yang paling bisa diandalkan, mengingat akan terbukanya kedatangan turis asing dari berabgai negara ke Indoneswia. Para turis, biasanya akan mengincar daerah-daerah yang pariwisatanya masih original, disamping menyimpan kekayaan alam. Objek  wisata di Rokan Hilir, sudah pasti akan menjadi salah satu surganya para turis.

Pulau Jemur merupakan sebuah pulau milik Indonesia yang memiliki luas sekitar 250 hektar terletak di Selat Malaka yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Pulau ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.  Pulau Jemur sebenarnya merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari beberapa buah pulau antara lain, pulau Tekong Emas, Pulau Tekong Simbang, Pulau Bilik serta pulau-pulau kecil lainnya. Pulau Jemur juga memiliki pemandangan dan panorama alam yang indah dan kaya dengan hasil lautnya. Selain itu, Pulau Jemur dihuni oleh spesies penyu, dimana pada musim tertentu penyu-penyu itu naik ke pantai untuk bertelur.

Satwa langka itu dapat bertelur sebanyak 100 sampai 150 butir setiap ekornya. Di Pulau Jemur ini juga terdapat beberapa potensi wisata lainnya, diantaranya Goa Jepang, Menara Suar, bekas tapak kaki manusia, perigi tulang, sisa-sisa pertahanan Jepang, batu panglima Layar, Taman Laut dan pantai berpasir kuning emas. Pulau Jemur yang terletak lebih kurang 45 mil dari Ibukota Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi, dan 45 mil dari Negara Tetangga yakni, Malaysia, dan Provinsi Sumatera Utara merupakan Provinsi yang terdekat dari Pulau Jemur akan terus dikembangkan oleh pemerintah setempat. Pasalnya, Pulau yang berada di wilayah perairan selat Malaka ini bakal akan di jadikan ikon wisata Rohil dan menjadi tujuan wisata baik lokal maupun mancanegara dengan harapan dapat menambah pendapatan asli daerah (PAD) Rohil di bidang kepariwisataan.

Pemkab Rohil berkelanjutan Kembangkan Pulau Jemur

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rohil, HM Job Kurniawan mengatakan perlu adanya kerjasama antar SKPD dalam pengelolaan Pulau Jemur tersebut. Sebab banyak sarana yang harus dibangun di daerah itu guna mendukung terciptanya tempat kunjungan wisata tersebut. Adapun Dinas yang terkait dalam pengelolaan Pulau ini seperti Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut), Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora), Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo). Kemudian Ciptakarya dan Tata Ruang, Koperasi dan UKM, Dinas Kesehatan (Diskes).

"Pengelolaan Pulau ini rencananya dilakukan pada tahun 2017 mendatang," katanya. Untuk Diskanlut misalnya mungkin pembuatan kerambah, kegiatan budidaya dan penangkaran penyu. Kemudian penyiapan mess yang tentu hal ini harus dilakukan oleh pihak Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Selanjutnya untuk Disbudparpora terkait kepariwisataan, pengadaan iven wisata seperti pelepasan tukik (anak penyu), memancing dan lainnya, Koperasi dan UKM mungkin perlunya ada kerjasama entah itu perlunya pengadaan kantin atau semacamnya sehingga yang datang bisa tingal atau belanja di sana. Kemudian untuk Diskes mungkin perlunya pembangunan dokter atau perawat."Arah kebijakan pembangunan Pulau Jemur menjadi pulau wisata. Sehingga kita mau tidak mau harus menyesuaikan diri, tanpa mengangu pihak lain dalam hal ini pihak TNI AL yang memang sudah sejak lama menjaga pulau ini," kata Mantan Plt Sekda Rohil ini. Bupati Kabupaten Rokan Hilir berjanji akan menjadikan Pulau Jemur sebagai objek wisata andalan, bahkan pemerintah daerah sendiri membuka diri bagi investor yang berminat menanamkan modalnya.

Foto : Pemerintah Rokan Hilir terus mengembangkan Sarana dan Prasarana di Objek Wisata Pulau Jemur dengan membangun Dermaga memudahkan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Jemur.

"Di Pulau Jemur sekarang sudah ada dermaga. Sarana dan Prasarana lain seperti mess juga sudah ada tapi tidak begitu banyak dan harus kita lengkapi lagi. Namun yang paling penting itu tower telekomunikasi dan kita juga sudah menyurati Menteri Komunikasi dan Informatika serta Menteri Perhubungan yang berisikan agar kedua menteri tersebut terlibat dalam melobi PT Telkomsel untuk mendirikan tower jaringan telekomunikasi di Pulau Jemur," kata Bupati.

Pulau Jemur harus menjadi Perhatian Pemerintah Pusat

Keberadaaan Pulau Jemur di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir sampai saat ini kurang diperhatikan baik Pemerintah Provinsi Riau maupun pusat, akibatnya pemerintah setempat terpaksa menunggu investor untuk mengembangkan pulau terluar tersebut. "Pulau Jemur ini berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan Malaysia, kebetulan letaknya di Rohil. Memang dana kita terbatas untuk menggelolanya, seharusnya pemerintah pusat punya tanggung jawab karena itu salah satu bagian Indonesia," kata Bupati Rokan Hilir Suyatno. Ia mengatakan, keberadaan pulau terluar tersebut memiliki banyak penyu hijau dan didukung dengan bentangan panorama alam yang indah, apabila dikelola dan dikembangkan untuk dijadikan objek wisata tentu akan berpotensi menarik para wisatawan asing.

"Ini salah satu aset daerah, tapi pemerintah pusat tidak pernah memperhatikan, sarana dan prasarananya selama ini dibangun oleh Pemkab, sementara Pemprov Riau hanya sekedar memberikan perhatian saja," bebernya.  Bahkan, untuk mendukung potensi wisata Pulau Jemur yang selama ini sulit diakses, pemerintah setempat berinisiatif akan membeli kapal cepat dengan kapasitas 150 orang penumpang. Kapal cepat dengan tujuan Bagansiapiapi menuju Pulau Jemur ini, terangnya selain untuk mempermudah penumpang maupun investor mengelola pulau itu, tapi semua perizinan juga akan digratiskan.

"Jangan lagi kita telalu berharap dari DBH Mingas, kalau itu terus diharapkan daerah ini tidak akan berkembang. Makanya semua potensi daerah yang ada harus digali," katanya. Potensi seperti ini sambung dia, hendaknya dikemas dan ditata dengan baik, karena sudah saatnya untuk mengangkat seluruh potensi wisata Rohil seperti Pulau Jemur. "Kami sangat berkomitmen mengangkat potensi besar ini yang semata-mata bisa menambah pendapatan asli daerah serta dapat mendatangkan wisatawan luar ke Rokan Hilir, ini yang diharapkan," tuturnya.

Budidaya Perikanan Laut berpotensi di Pulau Jemur

Komisi B DPRD Riau sebagai salah satu mitra Dinas Perikanan Provinsi Riau menyatakan sudah mempersiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan program Budidaya perikanan laut pada 2017 mendatang. "Alasan kami memilih Pulau Jemur sebagai pusat budidaya tahun 2017 mendatang, karena Pulau Jemur sendiri memiliki potensi yang sangat bagus untuk dijadikan tempat budidaya ikan, dengan airnya yang jernih dan lingkungannya yang tenang," ujar anggota Komisi B DPRD Riau Karmila Sari.

Foto : Bupati Rokan Hilir H. Suyatno, saat Mengunjungi Stand Bazar yang menampilkan potensi alam Pulau Jemur yakni penyu hijau yang menjadi daya tarik para wisatawan

Lebih lanjut dikatakan Politisi Golkar ini, ikan-ikan yang akan dibudidayakan disana yakni ikan-ikan yang bernilai ekonomis tinggi seperti ikan kerapu ikan kakap dan lain sebagainya. "Untuk anggarannya sendiri, 85 persen akan dibantu oleh kredit ringan dari Norwegia dan sisanya 15 persen menggunakan anggaran Pemda setempat," paparnya. Setelah berhasil menciptakan budidaya perikanan di sana nantinya, tidak hanya pengembangan ekonomi yang bisa didapat, namun perkembangan wisata itu juga bisa dilakukan sejalan dengan itu."Kalau pembenihan bisa kita lakukan disana, nantinya kita juga bisa ciptakan eko wisata perikanan. Bahkan tidak hanya mengembangkan ekonomi, namun juga pengembangan wisata bisa kita laksanakan di lokasi tersebut," tuturnya. Gege Jun  (Advertorial/Humas)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar