Daerah

Bupati Inhil Hadiri Maulid Nabi Tajaan IPHI Inhil

GagasanRiau.Com Tembilahan - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan hadiri Maulid Nabi besar Muhammad SAW 1438 H/2016 H yang diselenggarakan oleh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Inhil, Selasa (13/12/2016).

Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung daerah Engku Kelana ini bertemakan "Mari kita pelihara persatuan dan kesatuan kerukunan umat beragama dalam bingkai negara Kesatuan Indonesia (NKRI)"

Pada sambutan Bupati HM Wardan mengucapkan syukur telah terlaksananya kegiatan peringatan maulid nabi Muhammad SAW 1438 H tersebut.

"Alhamdullilah pada hari yang bahagia ini, IPHI kabupaten Inhil melaksanakan kegiatan peringatan Maulid Nabi, saya atas nama Pemkab Inhil menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi atas pelaksanaaan maulid nabi ini. Hari ini saya merasa bangga, senang, bahagia ketika hari besar agama islam selalu dipenuhi oleh umat untuk menghadiri acara yang kita laksanakan," ucapnya saat kata sambutan pada kegiatan tersebut yang dihadiri unsur Forkopimda Inhil, kadisdik, kadis pertambangan dan energi, lurah tembilahan hulu, anggota pengurus IPHI serta mendatangkan penceramah Ustadz Zulhendri Rais, LC. MA.

Dengan tema ini, lanjutnya, saya terinspirasi melihan kondisi negara kita saat ini, kita lihat dari media saat ini, betapa umat islam sekarang ini diuji, kita berkaca dari peristiwa 2 desember, umat islam itu besar dan kompak, ketika kita diarahkan untuk kegiatan keagamaan. Umat islam menunjukan kekompakannya, semua bergabung dari lapisan masyarakat, pejabat, TNI, Polri, ini menyadarkan kita memberikan spirit kepada kita untuk sadar untuk memahami nilai keagamaan agar kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan tausiah penceramah Ustadz Zulhendri Rais, LC. MA mengatakan, menurut fatwa seorang Ulama besar Asy-Syekh Al Hafidz As-Suyuthi menerangkan bahwa mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw, dengan cara mengumpulkan banyak orang, dan dibacakan ayat-ayat al-Quran dan diterangkan (diuraikan) sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi sejak kelahiran hingga wafatnya, dan diadakan pula sedekah berupa makanan dan hidangan lainnya dengan cara yang tidak berlebihan adalah merupakan perbuatan Bid’ah hasanah, dan akan mendapatkan pahala bagi orang yang mengadakannya dan yang menghadirinya, sebab merupakan wujud kegembiraan, dan kecintaan.

Melihat besarnya pahala tersebut maka banyaklah kaum muslimn muslimat yang selalu melahirkan rasa cintanya kepada Nabi dan mengagungkan hari kelahiran Nabi dengan cara-cara yang terpuji seperti pada tiap-tiap malam Senin atau malam Jum’at mengadakan jama’ah membaca kitab Al- Barzanji, sholawat maulud, dan ada pula yang menyediakan tabungan yang berwujud uang hasil tanaman atau sebagian gajinya untuk kepentingan memperingati kelahiran Nabi Saw.

Humas


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar