Sosbud

Jamil Pemuda Inhil Ini Berinisiatif Bantu Polisi Atur Kemacetan Lalin

GagasanRiau.Com Tembilahan - Mujamil alias Jamil sosok pria yang dikenal oleh masyarakat Kabupaten Inhil yang mempunyai jiwa kepahlawanan atas kepeduliannya dengan kemacetan lalu lintas di pasar pinggir Jalan H Arief, Parit 10 Kelurahan Tembilahan Hulu, Kecamatan Tembilahan Hulu.

Kepedulian Pria Lajang bernama Jamil (panggilan akrab) berawal hanya iseng ikut mengatur lalu lintas di kawasan parit 10, karena merasa tak sampai hati melihat pengguna jalan, khusus pengendara sepeda motor harus terjebak macet cukup lama ditengah panas.

Terlebih lagi setelah petugas Satuan Lalu Lintas dan Dishub Inhil tidak tampak lagi berjaga di jalan tersebut, terutama saat jam macet. Akhirnya, pria 'gagah' ini keterusan menjalani pekerjaan sebagai pengatur lalu lintas sebagai relawan yang penuh keikhlasan ditengah siraman panas dan debu, ditambah kabut asap.

Jamil melancarkan aksi sebagai pengatur Lalin ini walaupun pernah ditabrak pengguna kendaraan bermotor yang 'main serobot' di jalan tersebut terus dilakoninya sekitar pukul 09.00 sampai pukul 11.00 Wib, bermodalkan isyarat tangan dan tiupan pluit.

"Saya turun dari rumah jam 06.30 Wib saat pedagang mulai menggelar dagangannya, kalau pagi kan jalan ini ramai orang yang pergi kerja dan anak sekolahan. Saya hanya ingin membantu agar jalan ini tidak macet," cerita Jamil seperti dilansir riauterkini, Selasa (27/12/2016).

Menurutnya, menjalani pekerjaan ini harus sabar dan tahan banting, apalagi menghadapi pengendara kendaraan bermotor yang tak mau mengalah, termasuk mereka yang memarkir sepeda motor di atas jembatan Parit 10 yang membuat jalanan menjadi menyempit dan macet.

"Harus sabar menghadapi pengendara kendaraan bermotor, apalagi yang parkir di jembatan. Tapi, saya harus tegas agar tidak macet," ujarnya. Ia mengaku sudah beberapa kali ditabrak sepeda motor dan becak saat lalu lintas sedang padat, untungnya tidak sampai mencederainya.

"Sekarang agak terbantu kalau jalanan macet, karena dibantu rekan saya si Zul," lanjutnya.

Karena merasa terbantu oleh aksi Jamil, banyak warga, khususnya pedagang yang simpati, apalagi lalu lintas jadi lancar. Bahkan, ada warga yang memberi baju, sepatu dan rompi yang dikenakannya saat 'bertugas' di lapangan.

Selama ini dia dan rekannya, Zul tidak digaji oleh pemerintah, hanya mendapatkan uang 'terima kasih' dari para pedagang yang menggelar dagangan di pinggir jalan tersebut.

"Kami tidak pernah meminta bayaran, tapi para pedagang yang sukarela memberinya, dalam sehari terkadang dapat lah Rp 50 ribu,"

Atas aksi Jamil ini, Kepala Polisi Resor (Kapolres) Inhil AKBP Dolifar Manurung Sik langsung memberi apresiasi serta penghargaan berupa bantuan perlengkapan petugas Lalin berupa rompi dan sepatu lantas.

"Pemberian bantuan serta penghargaan tersebut bertujuan memberikan mereka motivasi dan semangat yang tinggi saat mengatur lalu lintas serta percaya diri dan berwibawa," ungkapnya sekaligus memberikan pujian kepada pahlawan tersebut.

Kapolres menambahkan bahwa dirinya sebagai Pimpinan Polri di Inhil tidak menutup mata atas pengabdian yang ditunjukan kedua Banpol tersebut dan untuk itu, kepada mereka Kapolres mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi.

Reporter Daud M Nur


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar