Daerah

Desa Sunga Simbar Makin Menggeliat

Keadaan jembatan Parit 6, Desa Sungai Simbar, Kecamatan Kateman, Indragiri Hilir, yang kini kokoh berdiri

GagasanRiau.Com Tembilahan - Selain jalan, jembatan merupakan infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat Desa Sungai Simbar, Kecamatan Kateman, Indragiri Hilir. Maklumlah, wilayah desa yang berada di sepanjang sungai, membuat banyak parit yang membelah daerah itu.
Walau sudah di zaman kemerdekaan, tapi selama ini perhatian pemerintah sangat minim. Hingga, seperti yang dikatakan oleh H Arifin, seorang tokoh masyarakat setempat, selama puluhan tahun desa itu berdiri tak ada satu pun jembatan penghubung parit yang dibangun oleh pemerintah.

"Dari dulu mana ada. Kalaulah masyarakat tak mau swadaya, mungkin tak akan ada jembatan penghubung parit disini," ungkap Arifin sedih, saat dikunjungi wartawan ke kampungnya beberapa hari yang lalu.

Bangunan yang dibangun secara swadaya itu, berbahan material kayu, tentulah tidak mempunyai kekuatan. Tambah lagi dilewati lebih kurang sekitar 4 ribu orang penduduk desa, sehingga banyak jembatan yang kondisinya memprihatinkan dan tentu saja berbahaya bagi masyarakat.

"Ai... parah pak. Cemas-cemas rasanya kalau lewat situ. Rasa-rasa mau rubuh saja jembatannya," tambah Arifin.

Beruntung kini anggaran yang dimiliki desa sangat besar. Hingga seperti yang dipaparkan oleh Pjs Kepala Desa Sungai Simbar, Rahimah, pemerintah desa bersama masyarakat yang dipimpinnya tahun ini dapat membangun 6 unit jembatan permanen.

"Alhamdulillah pak, masyarakat kini tak cemas lagi melewati jembatan itu. Melalui dana yang kami miliki, baik dari bantuan Pemkab Inhil dengan program DMIJ-nya maupun bantuan pemerintah pusat, kami bisa menyelesaikan jembatan tersebut. Setelah sekian lama, inilah baru bisa ada jembatan permanen antar parit disini," tegas Rahimah yang turut mendampingi Arifin.

Selain pembangunan jembatan, kata Rahimah, beberapa infrastruktur lainnya telah pula dibangun disana. Seperti pembangunan Turap Penahan Tanah (TPT) dan Gedung PAUD bagi pendidikan anak. Pembangunan TPT ini sendiri, memang telah menjadi salah satu prioritas pembangunan disana. Hal ini sebagai pondasi awal untuk diteruskan menjadi pembangunan jalan desa yang akan dibangun selanjutnya.

"Ini telah kami mulai sejak pertama DMIJ diluncurkan 2014 lalu. Hal ini penting sebagai akses jalan masyarakat. Kalau tidak dibangun turapnya, jalannya bisa cepat hancur kena air laut yang naik pada musim pasang, jadi harus ditinggikan. Mudah-mudahan tahun depan ini akan berlanjut kembali," jelas Rahimah (RILIS)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar