Daerah

Polisi Dikeroyok Anggota Pamong Praja

[caption id="attachment_3706" align="alignleft" width="300"]ilustrasi pemukulan ilustrasi pemukulan[/caption] gagasanriau.com ,Makassar - Anggota Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Brigadir Jufri, dikeroyok sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Jalan Sultan Hasanuddin, Senin malam, 29 Juli 2013. Akibatnya, Jufri mengalami luka robek dengan tiga jahitan di kepala bagian kiri. Tak hanya Jufri saja yang dihantam, istrinya, Fitri, juga menjadi korban. Punggung Fitri pun memar terkena pukulan. Pengeroyokan berawal pada saat mobil Jufri diserempet kendaraan Dinas Satpol PP Makassar di Jalan Mallengkeri, sekitar pukul 22.00. Tidak terima bagian kanan mobilnya penyok, Jufri menegur pengemudi mobil Satpol PP. Namun teguran tidak acuhkan. Jufri pun mengejar penyerempet hingga ke wilayah Gowa. Niat meminta pertanggungjawaban, ia malah dihajar beramai-ramai. Jufri dan Fitri pun harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara. "Ketika bertemu si penabrak, orang yang disebut pimpinan Satpol PP langsung mendorong saya," kata Jufri, Selasa, 30 Juli 2013. "Kemudian, anggota Satpol PP lainnya ikut memukuli saya." Adyarman, saksi di lokasi, mengatakan istri Jufri menjadi sasaran pemukulan karena berusaha menghalangi suaminya. Pasangan itu sempat diamankan warga di sebuah masjid, namun anggota Satpol PP masih menganiayanya. "Padahal dia sudah mengaku polisi, tapi terus dipukuli," kata Adyarman. Kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa, Ajun Komisaris Akbar, penyidik sudah memeriksa korban dan sejumlah saksi. Dari keterangan itu, pelaku diduga sekitar 30 orang atau satu pleton. Menurut Akbar, polisi bisa mencari identitas pelaku dengan mudah. Karena mereka menggunakan pakaian dinas. Namun hingga Selasa siang, belum ada satu pengeroyok pun yang ditangkap. "Kami masih mendalami kasus ini," ujar Akbar. AAN PRANATA tempo.co


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar