Sosbud

Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI T.B.H Age Wiraksono, S.IP., M.A., bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup) pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang diikuti oleh seluruh personel Lanud Rsn dan Yonko 462 Paskhas bertempat di Apron Baseops Lanud Rsn, Kamis (1/6).

Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya yang dibacakan Danlanud menyampaikan bahwa Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang di mulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang di pidatokan Ir. Soekarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.

“Adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita”, lanjut Presiden.

Presiden juga mengatakan kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang di hantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan bhinneka tunggal ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut. Kita bisa hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri.

“Dengan pancasila,  Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah ke majemukan”, ujarnya.

Pada bagian lain sambutannya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh bangsa untuk bahu-membahu mencapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila, harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan, harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan toleran, serta harus menjadikan indonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional.

Namun demikian, Presiden juga mengingatkan agar selalu waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.  Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang anti pancasila, anti–UUD 1945, anti-NKRI, anti-Bhinneka Tunggal Ika, serta jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi Indonesia.

“Sekali lagi, jaga perdamaian, jaga persatuan dan jaga persaudaraan diantara kita.  Mari kita saling bersikap santun, saling menghormati, saling toleran, dan saling membantu untuk kepentingan bangsa.  Mari kita saling bahu membahu, bergotong royong demi kemajuan indonesia”, pungkas Presiden Joko Widodo.(RILIS)


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar