Riau

Gubri Hadiri Acara Dharmasanti Waisak 2561 BE Bersama Umat Buddha Pekanbaru

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau, Ir H Arsyadjuliandi Rachman menghadiri acara Dharmasanti Waisak 2561 BE/2017 Bersama umat Buddha Pekanbaru di Gedung SKA Co Ex Pekanbaru, Kamis sore (25/5/2017).

Acara ini dihadiri berbagai tokoh Buddha di Riau antara lain Pembinmas Buddha Kanwil Agama Provinsi Riau Tarjoko, Sekretaris Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Provinsi Riau Ket Tjing, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Riau Peng Suyoto, Kepala Badan Kesbangpol Pekanbaru Agus Pramono, sejumlah Bikkhu, dan undangan lainnya.

Acara ini juga diselingi berbagai acara kesenian dan hiburan dari berbagai majelis/ lembaga keagamaan Buddha, serta partisipasi dari beberapa sekolah dan ormas Tionghoa menampilkan Tari Persembahan.

Gubri Arsyadjuliandi Rachman dalam sambutannya menyebutkan, Riau untuk mencapai visinya harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, agama dan juga suku yang ada di Riau ini bersama-sama untuk mencapai visi Riau 2020 itu.

"Umat Buddha telah menunjukkan komitmennya, salah satunya dengan tampilan Tari Persembahan yang diperankan oleh anak kemenakan yang beragama Buddha. Jadi komitmen bersama untuk mencapai visi 2020 sudah diperlihatkan. Kalau masalah ekonomi umat Buddha sudah pelaku ekonomi, tidak perlu cerita lagi. Hal-hal seperti inilah yang dibangun di Provinsi Riau. Sehingga tujuan mencapai visi Riau 2020 tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan cara membangun Riau, cara membuka lapangan kerja menjadikan Riau daerah yang mempunyai budaya yang bisa dibanggakan sehingga Riau menjadi daerah bermarwah dan bermartabat," ujar Gubri yang akrab disapa bang Andi Rachman ini.

Peran-peran ini lanjut Gubri telah ditunjukkan umat Buddha, maka ini diberi apresiasi. Masalah toleransi semua sama berkeinginan bagaimana hidup ini rukun dan damai. "Jadi otomatis pada kesempatan ini, kita di Riau harus menjaga kebersamaan itu dalam bingkai NKRI. Dan ingat, dua hari lagi umat Islam akan melaksanakan puasa. Jadi kebersamaan dan juga pengertian, toleransi yang diberikan kepada yang tak puasa kepada yang puasa itu suatu hal untuk membangun kebersamaan. Jadi itu juga kita sampaikan dan ini perlu juga teman-teman pers menyampaikan kepada saudara-saudara kita yang lain," tukas Gubri.

Sebelumnya, Ketua Panitia Kong On dalam sambutannya menjelaskan acara ini adalah sebagai ungkapan syukur dan sukacita atas peringatan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha, yaitu saat kelahiran, mencapai kesempurnaan dan Parinibbana.

"Kami mengangkat tema Indahnya Keberagaman dalam Buddha Dharma,” ujar Kong On selaku Ketua Panitia.

Menurut Kong On, tema tersebut disepakati berbagai komponen Buddhis atas kenyataan tentang kebhinnekaan di Bumi Nusantara. Dengan mengangkat tema tersebut diharapkan umat Buddha khususnya dapat menyadari bahwa keberagaman itu indah bagaikan aneka bunga berwarna-warni di taman.

Dalam menyongsong dan memperingati Hari Raya Trisuci Waisak yang jatuh pada 11 Mei 2017 lalu, umat Buddha Pekanbaru telah melaksanakan berbagai kegiatan bakti sosial keagamaan. Seperti Karya Bhakti membersihkan Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru, menggelar ziarah (Dharmayatra) ke Candi Muara Takus, Pawai Waisak Bersama, pembagian sembako dan paket Waisak, donor darah, bazar vegetarian, pradaksina dan mandi buddharupang.

Acara di gedung SKA Co Ex Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru ini dihadiri ribuan umat Buddha dan berlangsung khitmad, aman dan lancar. (Advertorial).


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar