Daerah

Disperindag Pekanbaru Abai, Gas Elpiji 3 Kg Salahgunakan

ILUSTRASI

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru dinilai abai dengan pengawasan dalam penggunaan tabung Gas 3 Kg bersubsidi.

Pasalnya tabung Gas 3 Kilogram yang peruntukannya untuk kaum ekonomi lemah dan diisubsidi oleh pemerintah tersebut digunakan oleh pengusaha untuk mencari keuntungan.

"Kita lihat ini ada penyimpangan. Kalau ingin ditetapkan di Pekanbaru, harus ada aturan dan regulasi hukum yang jelas dalam penerapan barang bersubsidi. Apakah dalam bentuk Perda. Tak ada salahnya Kota Pakanbaru mencontoh Ibukota Jakarta. Penerapannya penggunaan sudah diatur," kata Hotman anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDI Perjuangan,kepada wartawan Senin (7/8/2017).

Dikatakan Hotman hendaknya Pemko Pekanbaru berkaca dengan DKI Jakarta. Dimana disebutkan Hotman, di DKI Jakarta penggunaan gas bersubsidi 3 Kg, telah diatur dalam seruan Gubernur. Dimana, larangan penggunaan elpiji tabung ukuran 3 kg, justru tidak diperbolehkan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Tak ada salahnya kita mencontoh yang baik. Kembali kepada rasa keadilan, mengapa orang mampu menggunakan gas elpiji 3 kg. Apa yang melatarbelakangi pemberian subsidi. Harusnya ini (pemberian subsidi,red) terkoordinir dengan baik. Ketika terjadi penyimpangan, ada pengawasan yang salah dari Disperindag," cetusnya.

Dan Hotman menyatakan pihaknya melalui Fraksi PDI Perjuangan, berencana akan menjadikan agenda persoalan ini dalam rapat di Badan Musyawarah (Banmus) di DPRD Kota Pekanbaru. Dimana, penerapan subsidi seperti gas elpiji, diusulkan dan dibahas di Banmus.

"Bagaimana nanti ada sebuah aturan hukum seperti Perda yang mengatur tentang penggunaan gas subsidi tepat sasaran. Ini soal keadilan. Orang yang berhak justru mendaatkan. Ada sesuatu permainan dalam pendistribusiannya," tegasnya.

Sebagaimana dilansir oleh beritariau.com, terpantau, Minggu (07/08/17) siang, di sebuah rumah makan skala besar yang berada si Jalan HR Soebrantas, Panam, Pekanbaru, penggunaan tabung gas elpiji 3 Kg masih dimanfaatkan oleh pengusaha kuliner.

Dalam satu tempat, penggunaan tabung gas elpiji ini, hampir 10 tabung gas Elpiji dalam sehari. Kebutuhan ini dipergunakan mengingat mahalnya gas Elpiji 12 Kg.

"Bagaimana lagi, inilah (gas 3 Kg,red) yang bisa kita beli. Mau beli yang 12 Kg terlalu mahal. Saya sudah biasa menggunakan gas ini di usaha rumah makan saya," kata Sarjono, salah seorang pengusaha RM disekitaran Panam, saat berbincang di usaha kedainya.

Mengacu kepada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 26 tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG.

Dimana, tabung ukuran 3 kg merupakan LPG tertentu yang mempunyai kekhususan karena kondisi seperti penggunaan, kemasan, volume atau harganya masih diberikan subsidi dan diperuntukkan bagi konsumen rumah tangga dari golongan menengah kebawah dan usaha mikro dengan kriteria tertentu.

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar