Daerah

Sudah Jatuh Korban, Firdaus MT Izinkan Angkutan Online Beroperasi

Walikota Pekanbaru Firdaus MT

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Setelah terjadi bentrokan antara sopir taksi konvesional dengan pengemudi Gojek, angkutan berbasis layanan online. Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menyatakan mengizinkan angkutan berbasis aplikasi beroperasi di Kota Pekanbaru.

"Dua-duanya kita butuh. Taksi resmi, ini adalah perusahaan anak bangsa yang telah berpartisipasi dalam membangun. Kemudian teknologi, kita hidup di era digital, untuk jadikan kita cerdas, smart, tentu bagaimana kita gunakan teknologi," kata Firdaus di Pekanbaru, Senin (21/8/2017) dilansir dari ANTARA.

Hal ini bertolak belakangan dengan kebijakan anak buahnya Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Arifin Harahap. Dimana Kadishub Pekanbaru itu menyatakan tegas menolak keberadaan angkutan online.

Pernyataan Arifin itu disampaikan usai dirinya berdialog dengan sejumlah perwakilan pengemudi taksi reguler di Pekanbaru seperti Blue Bird, Riau Taxi, Puskopau dan Kopsi, Senin pagi.

Sementara itu, disinggung soal insiden pengrusakan dan penganiayaan yang terjadi antara taksi reguler dengan berbasis aplikasi di Simpang SKA Pekanbaru, Minggu malam, merupakan masalah nasional.

Ia mengatakan penolakan serupa tidak hanya di Pekanbaru, namun juga sejumlah kota lainnya di Indonesia sehingga dirinya menilai Kementerian Perhubungan memiliki peranan penting dalam mengatasi hal ini, termasuk di Pekanbaru.

"Dalam waktu dekat saya akan berkomunikasi dengan Dirjen Perhubungan Darat yang berwenang dalam masalah ini," ujar Firdaus.

Baca Juga Firdaus MT Ngaku Tak Tahu, Terkait Spanduk Pemicu Bentrok Sopir Taksi Vs Online

Lebih jauh, guna mengantisipasi insiden serupa antara taksi regular dan angkutan online terulang kembali, dia meminta kepada kedua belah pihak untuk saling menghormati.

"Saya imbau kedua belah pihak untuk saling memahami. Ini kita bersaudara. Kita sama-sama hidup, sama-sama mencari makan. Saling hormati saja," jelas Firdaus.

Sementara itu, Arifin Harahap dalam pernyataannya pagi tadi berjanji akan menindaklanjuti aspirasi taksi reguler, yang meminta agar melarang angkutan online dari Kota Pekanbaru.

Pada Senin pagi tadi ratusan sopir taksi konvensional berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru untuk memprotes insiden pengrusakan dan penganiayaan, yang diduga dilakukan sopir Gojek pada Minggu malam.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar