Daerah

Apa yang Investor Butuhkan di Inhil.?

(Gambar : Pengurus Perpekindo pusat ketika Festival Kelapa Dunia)
GAGASANRIAU.COM, JAKARTA - Setiap investasi akan memberi dampak besar dalam hal  pembukaan lapangan kerja, perputaran ekonomi dan khusus untuk Indragiri Hilir sebagai penghasil kelapa akan terserapnya hasil panen dalam jumlah besar.
 
Setiap investor sebelum mengelontorkan dana untuk memulai berinvestasi maka ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menganalisa kelayakan suatu investasi.
 
PT. Maju Kalimantan Hadapan (MKH) merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri sawit terpadu di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dalam  beberapa pertemuan dengan Perpekindo (Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia) berencana untuk melakukan investasi cukup besar di Inhil dengan mendirikan sebuah pabrik pengolahan kelapa terpadu, pengolahan daging disertai dengan peternakan sapi, perkebunan nanas, tambak ikan serta pembukaan sarana dan prasarana pelabuhan dan tempat rekreasi.
 
Pertemuan yang telah dilakukan antara PT. Maju Kalimantan Hadapan (MKH)  dengan Bupati Inhil HM Wardan serta jajaranya telah disepakati untuk memberikan dukungan penuh agar rencana investasi ini dapat terealisasi. 
 
Perpekindo yang diberi mandat untuk menjembatani kebutuhan investor berupa pengumpulan data dari setiap dinas mengeluhkan karena tidak  tersedianya data pendukung berupa peta sebaran lokasi kelapa yang masih produktif termasuk yang sudah rusak, peta peruntukan lahan dan rencana tata ruang.
 
Peta sebaran kelapa dibutuhkan oleh investor sebelum mengambil keputusan karena dengan adanya data tersebut akan ada jaminan pasokan bahan baku (kelapa) ketika pabrik sudah beroperasi.
 
Muhaemin sebagai Ketua Perpekindo sangat menyayangkan kurang siapnya Pemda Inhil untuk menyambut datangnya investor padahal ketersediaan data pendukung seharusnya sudah di antisipasi jauh hari sebelumnya.
 
Lebih lanjut Muhaemin menjelaskan, PT. Maju Kalimantan Hadapan berbeda dengan investor lainya dalam banyak hal seperti dalam kontrak kerja sama akan dilakukan dihadapan notaris dengan melibatkan  Pemda Inhil dan Perpekindo (Tripartitie).
 
Perpekindo sebagai wakil petani dan Pemda Inhil sebagai regulator akan ikut serta dalam pegawasan sebelum dan setelah beroperasi seperti ikut serta memonitor setiap harga pembelian kelapa yang akan mengikuti harga pasar serta pembelian secara cash (tunai), penanaman bibit untuk kelapa yang sudah tua (replanting), perbaikan lahan dan tanggul yang rusak, mengeluarkan  Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai program yang diajukan, memberi pinjaman kredit bagi petani yang membutuhkan dan banyak hal lain yang semuanya akan dituangkan dalam kontrak kerjasama.
 
Setiap daerah di Indonesia mengharap agar investor bersedia menanamkan modalnya dalam berbagai sektor. Bahkan untuk mendapatkan investor beberapa kepala daerah mengadakan kunjungan kerja ke beberapa negara dengan waktu lama dengan biaya yang tidak sedikit.
 
Perpekindo sudah mendatangkan investor yang bersedia untuk berinvestasi dalam jumlah yang cukup besar  mengharap agar kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Pemda Inhil dengan menggunakan pola kerja yang lebih profesional, terbuka dan bersahabat.
 
Kedepanya diharapkan Pemerintah Kabupaten Inhil membuat rencana induk agar setiap investor lebih mudah menanamkan modalnya terutama dalam industri kelapa dan turunanya. 
 
Reporter: Daud M Nur 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar