Daerah

Satu Pilot Pesawat Terbang Diindikasi Konsumsi Narkoba

Gagasanriau.com ,Makasar-Satu pilot maskapai penerbangan komersial diindikasi mengonsumsi narkoba setelah dites urinnya oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan, di Bandar Udara Internasional Hasanuddin, Makassar, Senin. Uji urin itu digelar terkait kelancaran dan keselamatan penerbangan selama Lebaran 2013. 10 pasang pilot dan kopilot dari maskapai penerbangan yang menerbangi rute ke Makassar diambil urinnya dan dites narkoba. Tim BNNP Sulawesi selatan dibagi atas empat tim dalam uji meliputi pengawak pesawat terbang milik Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya, Merpati Nusantara Airlines, Trans Nusa, Wings Air, dan Ekspres Air. Satu di antaranya mereka langsung dibawa petugas BNNP setempat karena diindikasi positif mengunakan narkotika. Identitas pilot dan maskapai penerbangan dimana dia bekerja tidak diungkap secara jelas oleh petugas. Menurut petugas badan itu, Neni, menyatakan, "Kami hanya fokus kepada pilot dan kopilot." Neni semula berkilah tidak ditemukan pilot dan kopilot yang mengonsumsi narkoba alias semua hasil uji urin itu negatif. Sejak urin diimbuhkan bahan-bahan uji, waktu yang diperlukan untuk mengetahui hasil sekitar lima menit saja. "Dari pemeriksaan ini tidak ditemukan ada pilot terindikasi menggunakan narkoba. Hasilnya negatif dan semua aman, " Neni berkilah. Ketua BNNP Sulawesi Selatan, Richard M Nainggolan, mengatakan, pemeriksaan urin juga dilakukan di terminal bis dan pelabuhan kapal laut selain bandar udara. Saat ditanyai apakah satu di antara 20 pilot-kopilot ditemukan positif mengonsumsi zat psikotropika, dia juga berkilah, tidak ditemukan hal itu. Namun Nainggolan mengaku, ada satu pilot maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang terindikasi, namun lagi-lagi nama pilot itu tidak diutarakan dengan alasan etika. "Dia ini belum positif, tapi terindikasi, kalau nanti dalam pemeriksaan mendalam dia terbukti, tentu akan ada sanksi. Untuk itu bagi yang berangkutan akan tetap menjalani tes lanjutan di kota tujuan atau transit pesawat terdekat," katanya. Nainggolan menambahkan, pelaksanaan tes urin hanya dilakukan sepanjang pelaksanaan operasi ketupat dan arus mudik dan balik Lebaran. " Kami hanya pelaksana teknis saja dan untuk mengantisipasi sedangkan tindakan hukumnya dan lainnya itu urusan kepolisian," kata dia. antaranews


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar