Daerah

Belum Sempat Dinikmati Masyarakat, Di Kabupaten Inhil, Jembatan Aspirasi DPRD Ambruk

dengan panjang 22x 1,7 meter menggunakan anggaran ratusan juta rupiah ambruk di Desa Saka Palas Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir ambruk
GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Jembatan dengan panjang 22x 1,7 meter menggunakan anggaran ratusan juta rupiah ambruk di Dssa Saka Palas Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir ambruk sebelum sempat digunakan oleh masyarakat setempat. 
 
Proyek yang mengatasnamakan aspirasi dari anggota legislatif setempat berinisial As diduga pekerjaannya tidak sesuai dengan Bestek.
 
Menurut salah seorang warga Desa Saka Palas Jaya yang meminta namanya tidak disebutkan, menyatakan heran dengan kondisi jembatan tersebut.
 
"Bagaimana cara kontraktor melaksanakan pembangunan jembatan itu. Pasalnya, saat melakukan pengecoran langsung ambruk. Diduga kuat tiang penyangga jembatan tidak sampai ke dasar tanah atau gantung. Sehingga saat ada beban diatas tiangnya langsung turun karena gantung. Ya, jelas bangunan ambruk " ungkapnya.
 
Menurut lelaki tiga orang anak itu, pihak aparat penegak hukum harus mengusutnya. Pasalnya, anggaran yang digunakan untuk pembangunan proyek jembatan tersebut bersumber dari keuangan negara melalui dana aspirasi anggota DPRD Kabupaten Inhil.
 
Sehingga penggunaan keuangan negara melalui dana aspirasi anggota DPRD itu benar-benar dapat dimanfaatkan warga masyarakat.
 
Karena katanya lagi, dana aspirasi anggota DPRD itu diperuntukkan untuk kepentingan dan kebutuhan warga masyarakat.
 
Kepala Desa Saka Palas Jaya Mursalim melalui sambungan telepon selulernya Sabtu (24/2/2018) membenarkan, proyek aspirasi anggota DPRD Kabupaten Indragiri Hilir  tersebut ambruk saat melakukan pencoran lantai jembatan.
 
"Ya benar proyek jembatan yang anggarannya bersumber dari dana aspirasi anggota DPRD kabupaten Indragiri Hilir Asmadi ambruk saat melakukan pencoran lantai jembatan", ujarnya.
 
Dijelaskan Kepala Desa Saka Palas Jaya Mursalim ambruknya jembatan yang berukuran 22 x 1.7 Meter itu, saat dilakukan pengecoran lantai, empat tiang penyanggga turun, sehingga beban yang ada diatasnya ambruknya.
 
Dan sampai saat ini jembatan yang didambakan warga masyarakat Desa Saka Palas Jaya tidak bemanfaat bagi warga masyarakat.
 
Diterangkan Mursalim, dibangunnya jembatan tersebut untuk menggantikan jembatan lama yang terbuat dari kayu, sehingga dikwatirkan bisa mengancam keselamatan warga masyarakat.
 
Namun, impian warga masyarakat untuk memiliki jembatan permanen terbuat dari beton belum terwujud karena saat pelaksanaan pekerjaan jembatan sudah ambruk. "Karena proyek jembatan ambruk maka belum di PHO",ujar Mursalim.
 
Dan diterangkan Mursalin bahwa yang melaksanakan pengerjaan proyek tersebut bernama Aril dari Tembilahan. "Sepengetahuan saya yang melaksanakan pekerjaan bernama Aril dari Tembilahan. Dan perusahaannya saya tidak ingat lagi"ujarnya.
 
Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar