Daerah

2 Alasan Gemuk Itu Lebih Kebal Sakit

47925_620gagasanriau.com ,Jakarta - Selama ini, mereka yang memiliki bodi jumbo sering disebut dekat dengan beragam penyakit. Penyakit jantung dan diabetes tipe 2 sering akrab pada pemilik tubuh yang gemuk. Namun, apakah tubuh gemuk itu sama sekali tak memiliki manfaat? Ternyata, ada juga manfaat yang didapat dari tubuh gemuk. Selama ini, mereka yang disebut kegemukan adalah yang memiliki indeks massa tubuh antara 25-29. Pada mereka ini, justru memiliki umur yang lebih panjang 6 persen dibanding orang kebanyakan. Hasil ini dirilis dalam "The Journal of American Medical Association" Dengan meneliti hasil 97 studi yang mengupas tentang kegemukan, dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan mereka yang gemuk justru lebih panjang usia. Kenapa? Pertama, lemak bisa melindungi tubuh dari penyakit. Di antara penyakit yang menyerang, orang gemuk justru bisa bertahan dalam kondisi lebih baik. Studi di Mayo CLinic Proceeding menunjukkan kaum kurus atau mereka yang normal, justru empat kali lebih mungkin meninggal karena penyakit, dibanding mereka yang kelebihan berat badan. Alasannya, beberapa hormon yang dilepaskan lemak, bisa memiliki sifat anti-peradangan yang melawan penyakit. Selain itu, lemak juga menjadi cadangan energi yang dibutuhkan saat tubuh sedang masa pemulihan. "Saat sakit, tubuh perlu lebih banyak energi untuk kembali sembuh," ujar Brian Kit MD, penulis penelitian ini seperti dikutip dari Huffington Post, Selasa (6/8). Kedua, standar Indeks Massa Tubuh (IMT) dinilai belum tentu akurat. IMT memang standar yang banyak digunakan oleh dokter atau ahli kesehatan. Namun menurut penulis utama studi dari CDC, Katherine Flegal, PhD. juga tak sempurna. Pasalnya, standar ini hanya menghitung berat dan tinggi badan."MT tidak menghitung distribusi lemak untuk apa," ujarnya. Fungsi lemak yang memilii efek perlindungan tentu berguna. Flegal menandaskan, faktor di mana lemak disimpan turut berpengaruh. Selama ini, lemak di perut, sering dikaitkan dengan penyakit jantung. NUR ROCHMI tempo.co


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar