Lingkungan

Cemas dengan Abrasi di Pulau Rangsang, Sopandi Tulis Surat ke Presiden RI

Abrasi di Pulau Rangsang. (f: senuju.com)
GAGASANRIAU.COM, SELATPANJANG-Kerisauan terhadap ancaman ganasnya abrasi tampak menjadi sisi menakutkan kehidupan masyarakat di sepanjang pesisir pantai Selat Melaka, Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
 
Setiap jengkal demi jengkal tanah yang ada di pinggiran pantai yang berada di lintasan perairan Selat Melaka terjunam ke laut oleh kuatnya hantaman ombak laut. Sudah puluhan kilo meter tanah lenyap ke laut. Lama-kelamaan bukan mustahil pulau-pulau yang ada di Kepulauan Meranti ini ''menghilang'' dan rata menjadi laut.
 
Adalah Sopandi, salah seorang anak jati Pulau Rangsang yang jelas merisaukan kondisi itu. Pemuda kelahiran Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat ini memiliki cara tersendiri menyampaikan kegundahan tentang abrasi.
 
Ya, bisa disebut semacam sebuah nyanyian abrasi anak pulau di sempadan negeri. Sebagai gambaran tentang bagaimana dahsyatnya dilanda abrasi sejak puluhan tahun lalu.
 
Di tengah kesibukannya mempromosikan Meranti ke nasional dan manca negara melalui berbagai iven musik di Desa Bokor, dia pun melayangkan surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo perihal abrasi.
 
''Kita tidak bisa melihat ini dibiarkan berlarut-larut tanpa diatasi. Makanya, saya berinisiatif menyampaikannya dengan cara saya sendiri, agar pemerintah pusat tahu seperti apa fakta abrasi di Meranti,'' ujar Sopandi.
 
Dia menggambarkan bagaimana kondisi lahan yang sudah dibantai abrasi. Ada tanah rumah, kebun sagu dan karet warga yang menjadi santapan abrasi. Inilah salah satu sisi yang melemahkan kehidupan dan dampaknya terhadap ekonomi warga.
 
''Ada kebun dan tanah rumah yang hilang. Itu berarti, abrasi sudah sangat jauh mengikis pulau kita. Saya terpikir bagaimana nasib anak cucu nantinya kalau ini tidak diatasi,'' tuturnya.
 
Aksi nyanyian abrasi itu sebenarnya tidak hanya sebatas surat terbuka untuk presiden saja. Bersama sejumlah komunitas di Kabupaten Kepulauan Meranti, Sopandi pun menggagas Rangsang Island Internasional Abrasi Musik Festival.
 
Festival yang bakal digelar pada 26 April mendatang itu juga wujud dari bentuk kepedulian para penggiat seni terhadap bencana abrasi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti, terlebih di Pulau Rangsang.
 
''Festival ini akan digelar di Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat,'' ungkap baru-baru ini.
 
Dalam festival itulah mereka meng-kampanye-kan kondisi abrasi di Meranti yang kian mempeihatinkan. Perlu upaya nyata dari seluruh pihak untuk menyelamatkan pulau yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka tersebut.
 
''Selamatkan pulau terluar Indonesia. Itu tema kami. Festival itu akan diadakan di tepi laut dengan latar belakang kondisi abrasi pesisir perairan Selat Melaka,'' sebut dia.
 
Edukasi melalui seminar abrasi terhadap anak-anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA di wilayah Kecamatan Rangsang Barat ikut diberikan nantinya. Berlanjut dengan aksi nyata berupa penanaman mangrove di Pantai Anak Setatah.
 
Rencana untuk menggelar Rangsang Island Internasional Abrasi Musik Festival ini diapresiasi oleh Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Edy Afrizal.
 
Edy bertutur, sangat jarang sekali isu abrasi di Meranti menjadi perhatian masyarakat. Bahkan, mangrove yang sejatinya sebagai pelindung daratan dari abrasi, justru ditebang untuk diolah menjadi arang.
 
''Isu abrasi di Meranti tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan seluruh elemen masyarakat. Dengan adanya kampanye abrasi ini, semua masyarakat perlu sadar akan pentingnya fungsi mangrove sebagai penahan pantai,'' ujarnya.
 
Kenyataan dari abrasi di Meranti sebenarnya memang sungguh mengerikan. Hampir sebagian besar pulau-pulau yang ada di kabupaten termuda di Riau ini dilanda abrasi. Sangatlah disayangkan jika tidak segera diantisipasi.***
 
 
Begini Bunyi Surat Terbuka Sopandi untuk Presiden RI, Joko Widodo:
 
Yth Bapak Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo
 
Di
 
     Jakarta
 
Assalamualaikum Bapak Presiden
 
Sebagai anak jati Pulau Rangsang Kepulauan Meranti Riau, pulau kami saat ini diambang dikuasai oleh Abrasi. Jika bapak berkenan tolong bapak ke Pulau Rangsang untuk memecah masalah Abrasi yang tak kunjung usai.
 
Sebagai Pulau Terluar, Pulau Rangsang merupakan pulau yang diklaim oleh pemerintah pusat merupakan salah satu pulau terdepan yang jadi perhatian khusus pemerintah pusat untuk penanganan abrasi.
 
Tapi saat ini Abrasi masih merajalela. Hampir 50 meter abrasi meluluh-lantakkan pulau kami setiap tahunnya. Semoga dengan surat terbuka ini penanganan abrasi di Pulau Rangsang segera teratasi.
 
 
Salam dari saya
 
 
Sopandi 
Ketua Sanggar Seni Bathin Galang Kepulauan Meranti.***
 
 
Editor : Evi Endri
Sumber : senuju.com
 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar