Lingkungan

Tim Penyelamat Bonita Gelar Evaluasi, Ini Harapan Masyarakat

Harimau Bonita. (f: int)
GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN-Tim Rescue gabungan penyelamat Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) melakukan pertemuan dengan  warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan di kantor KPP PT THIP  Desa Simpang Kanan, Kec. Pelangiran, Kab. Indragiri Hilir, Kamis (22/3/2018).
 
Dalam pertemuan tersebut, warga meminta tim tetap bekerja menangkap Bonita dan berharap Bonita segera dapat tertangkap. Hal ini  disebabkan warga saat ini masih merasa resah untuk melakukan aktifitas setelah Bonita menerkam Yusri Effendi (34) warga Desa Pulau Muda.
 
Rapat dihadiri oleh Tim gabungan, perwakilan warga Desa Pulau Muda, perwakilan warga Desa Tanjung Simpang dan awak media yang berjumlah sekitar 40 orang. 
 
Effendi, salah satu tokoh masyarakat Desa Pulau Muda meminta petugas sesegera mungkin  menangkap Bonita untuk menghindari jatuhnya korban selanjutnya dan segera mengatasi konflik manusia dan satwa dilindungi tersebut. Demikian siaran pers yang diterima GagasanRiau.com.
 
Ada bebera poin yang disepakati dalam pertemuan tersebut. Antara lain, bersama-sama melakukan doa  untuk keselamatan dan keberhasilan Tim dalam melaksanakan tugasnya, petugas tetap fokus melakukan upaya penangkapan dan menambah anggota di lapangan, dan meminta Pemkab Pelalawan lebih memperhatikan masyarakat Pulau Muda pasca terjadinya konflik satwa dan manusia.
 
Dari hasil pertemuan,  disepakati untuk melakukan doa bersama di posko siaga di Estate Eboni PT THIP dan masyarakat Pulau Muda jangan takut melakukan aktivitas sehari hari di luar rumah karena jelajah Bonita tidak sampai ke Desa Pulau Muda.
 
''Kami bersama Polri, TNI dan para pihak pemerhati harimau akan terus mengedukasi warga agar memiliki pebgetahuan dasar cara menghindari serangan Harimau sumatera dan mendampingi untuk pemulihan trauma serta terus melakukan patroli  di daerah perlintasan Bonita. Terima kasih kepada seluruh warga Desa Pulau Muda, Kec. Teluk Meranti, Kab. Pelalawan yang telah mendukung Tim untuk menuntaskan tugas mengevakuasi Bonita. Semua ini kita lakukan untuk menjamin keamanan warga masyarakat yang desa maupun dusunnya berdampingan dengan habitat Harimau sumatera." ujar Suharyono Kepala Balai Besar KSDA Riau melalui ketua Tim Rescue gabungan Mulyo Hutomo. Ditambahkan bahwa tidak ada dibuat kesepakatan warga mendesak tim untuk menangkap Bonita karena untuk melakukan evakuasi butuh waktu yang tidak bisa ditentukan,'' kata Zulkifli, ketua tim lapangan.
 
Dari lokasi, Zulkifli menyampaikan bahwa pasca pertemuan dengan warga, tim kembali melakukan pemantauan pergerakan Bonita dan sebagian tim lagi bergerak ke lokasi pada dini hari pukul 04.00 WIB dan subuh pukul 05.30 WIB.***
 
Editor : Evi Endri


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar