Daerah

10 Orang Korban Akibat Dentuman Gas Meledak di Inhil

Para korban dievakuasi untuk dilarikan ke RSUD
GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN -
Dentuman dahsyat akibat tabung yang berisikan oksigen meledak, terjadi Selasa sore, 3/4/2018, sekira pukul 17.30 WIB.
 
Peristiwa tersebut terjadi di Pelabuhan Bongkar Gas Elpiji PT Rizky Maharani Inhil, di Jalan Provinsi Parit 4 Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir, mengakibatkan 10 orang buruh yang bekerja di gudang tersebut mengalami luka bakar dan luka robek.
 
Kapolres Indragiri Hilir AKBP. Christian Rony, S.I.K., melalui Kasat Reskrim Polres Indragiri Hilir AKP. M. Adhi Makayasa, S.H., S.I.K., membenarkan adanya kejadian tersebut.
 
Ditemui saat mendampingi Kapolres menengok para korban di IGD RSUD Puri Husada Tembilahan, Kasat mengatakan kejadian tersebut bermula saat mobil Mitsubishi L300 Pick Up BM 8640 GB, yang di kemudikan oleh Misdi Mardiansyah, bermuatan tabung oksigen, tiba pelabuhan itu.
 
Para buruh dan sopir lalu membongkar tabung oksigen dari atas mobil ke pelantar pelabuhan. Namun tak diduga, tiba - tiba salah satu tabung oksigen meledak dan mengakibatkan 10 orang buruh mengalami luka bakar dan luka robek.
 
Para korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Puri Husada Tembilahan untuk perawatan luka - lukanya.
 
"Saat ini, penyebab ledakan terjadi masih dalam penyelidikan Sat Reskrim Polres Indragiri Hilir", tutup AKP Adhi Makayasa.
 
Para korban adalah sebagai berikut :
 
1. Marhadi, umur 33 tahun, pekerjaan Buruh, alamat Jalan Provinsi Parit 6 Tembilahan Hulu, mengalami luka. 2. Momoh. Umur 33 tahun, pekerjaan Buruh, alamat Jalan Provinsi Parit 6 Tembilahan Hulu, mengalami luka robek pada bagian bahu kiri dan kaki kiri.
 
3. Yanto, umur 40 tahun, pekerjaan Buruh, alamat Jalan Provinsi Parit 4 Tembilahan Hulu, mengalami luka bakar 80 %.
 
4. Samsul Anwar, umur 35 tahun, pekerjaan Buruh, alamat Jalan Provinsi Tembilahan Hulu, mengalami luka.
 
5. Tarmizi, umur 40 tahun, pekerjaan Buruh, alamat Jalan Provinsi Parit 4 Tembilahan Hulu, mengalami luka pada bagian mata.