Hukum

Miris ! Anggota DPRD Riau Ini Tak Tahu Video Kerusuhan Papua Disebarnya Hoaks

Suhardiman Amby Anggota DPRD Riau
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Sejumlah anggota dari beberapa grup pertemanan apilkasi Dalam Jaringan (Daring) Whatsaap  (WA)di Riau dikagetkan dengan sebaran video kerusuhan di Papua.
 
Dimana didalam video itu pula tertera jelas keterangan bahwa Papua hari ini tanggal 25 Juli 2018. Dan di bagian bawahnya ditulis banyak polisi yang gugur.
 
Kemudian didalam video yang berdurasi dua menit tujuh detik itu terlihat gambar kerusuhan antara masyarakat Papua dengan aparat kepolisian.
 
Di salah satu bagian video terlihat jelas beberapa personil kepolisian tergeletak di jalanan setelah dihajar massa. 
 
Video yang tersebar di banyak grup WA itu berasal dari salah satu anggota DRPD Riau Suhardiman Amby.
 
 
Kontan saja anggota WA yang mendapatkan sebaran video dari Suhardiman Amby langsung merespon video tersebut sebagai provokator. Karena di Papua hari ini tidak ada kejadian seperti yang terlihat di video tersebut.
 
"Videonya provokator ini, bentroknya  2009,dibuat 2018," jelas anggota grup WA Buruh Tinta Riau (BTR) beranonim Ocu Abdoel.
 
Politisi Partai Hanura yang juga anggota DPRD Riau, Suhardiman Amby saat dikonfirmasi GAGASAN terkait beredarnya video kerusuhan Papua yang disebarkannya mengatakan bahwa dirinya mendapatkannya dari kawannya di Jakarta.
 
Ketika ditanya soal kebenaran isi video yang diunggahnya itu, Suhardiman meminta untuk bersama-sama mencari kebenaranya.
 
"Dari kawan saya di Jakarta, sama sama kita cek ya," jelasnya.
 
Ditanya lagi, apakah anggota dewan ini memiliki sumber video dari kenalannya di Papua. Ditegaskannya bahwa dirinya tidak mendapatkan video itu dari Papua.
 
"Tidak, dari kawan di Jakarta" tandasnya
 
Terkait dengan viralnya video yang menggambarkan kerusuhan di Papua hari ini, Polda Riau menegaskan bahwa hal itu adalah kebohongan.
 
"Hoax" jawab Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto melalui pesan WA kepada GAGASAN Kamis, (26/7/2018).
 
Sementara itu, Polda Papua mengklarifikasi beredarnya video tentang peristiwa gugurnya anggota di Papua tanggal 25 Juli 2018 sebagai berita hoax.
 
"Terkait beredarnya Video di beberapa media sosial tentang peristiwa meninggalnya anggota Kepolisian pada tanggal 25 Juli 2018 itu tidak benar atau berita bohong," tulis Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH, melalui rilis pers Kamis (26/7/2018).
 
Dijelaskan Ahmad, kejadian sebenarnya yang terlihat di video itu terjadi pada tanggal 16 Maret 2006. Menyebabkan 4 personel Brimob Polda Papua dan 1 anggota TNI AU meninggal dunia, saat melaksanakan pengamanan aksi demo yang dilakukan oleh Mahasiswa di depan Universitas Cenderawasih di Distrik Abepura Kota Jayapura.
 
"Situasi di Papua pada tanggal 25 Juli 2018 (kemarin) sangat aman dan kondusif, pada hari tersebut juga pelaksanaan pilkada susulan di Kabupaten Paniai berjalan aman dan lancar. Tidak ada gangguan kamtibmas yang terjadi di wilayah hukum Polda Papua," jelasnya
 
Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Paniai ini merupakan Pilkada susulan dikarenakan adanya perbedaan keputusan atau penetapan antara KPU dan Panwaslu Kabupaten Paniai soal jumlah pasangan calon. Hal ini membuat Pilkada Kabupaten Paniai tidak dapat diselenggarakan serentak pada tanggal 27 Juni 2018 lalu.
 
Pada hari pelaksanaan pemungutan suara Kapolda Papua bersama Forkopimda Prov. Papua memantau langsung jalannya pelaksaan pemungutan suara di Kabupaten Paniai dengan melihat langsung beberapa tempat pemungutan suara. Kapolda juga melakukan beberapa kunjungan ke beberapa tempat dengan menggunakan Helicopter Poludara.
 
"Kepala seluruh masyarakat tidak mudah terprovokasi khususnya masyarakat yang berada di Jayapura, kebersamaan yang telah dibangun kiranya dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di Kota Jayapura dan di Papua pada umumnya." Tutup Ahmad.
 
Reporter Apon Hadiwijaya
Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar