Daerah

Harga Kelapa Terjun Bebas, Perpekindo Tawarkan Kebijakan Strategis

Ketua DPD Perpekindo Inhil, Agustiar.
GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Satu bulan belakangan ini harga komoditas kelapa tak kunjung stabil, Fluktuasi harga masih menjadi masalah yang selalu dikeluhkan masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Apalagi 70 persen masyarakat Inhil mengantungkan hidup di kelapa, bahkan hari ini kelapa terjun bebas di titik terendah dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 700 perbutirnya di tingkat petani.
 
"Ini adalah Harga terendah selama kurun waktu 3 tahun ini. Hal tersebut diakibatkan Ketergantungan pada ekspor kelapa bulat ,Sehingga ketika adanya Penurunan permintaan ekspor, harga kelapa mulai Bergejolak," Kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo) Inhil, Agustiar atau yang akrab disapa Agus Jubek, Rabu (08/08/2018).
 
Agus juga menjelaslan, fluktuatif harga ini sudah lama berlangsung sejak zaman Soeharto. "Sampai sekarang harga terus terombang ambing tanpa Kepastian dan tak tanggung-tanggung turun naiknya bisa 500 -1000/butir," jelas Agus.
 
Masih menurutnya, Terjun bebasnya harga kelapa ini sangat sadis sekali, kerena tidak imbang nya harga bahan pokok  sehari hari di banding dengan harga kelapa, Terkait hal ini, Agus juga menyebutkan Perpekindo sudah menyampaikan beberapa kebijakan strategis kepada pemerintah.  
 
"Pertama pemerintah Agar melakukan intervensi pasar.  Intervensi ini adalah harus adanya pengawalan ketat terhadap pasar ekspor agar bisa berjalan dengan baik dan semakin berdaya di beberapa negara yg memerlukan bahan baku kelapa ketena indonesia butuh barang Ekspor untuk tambahan Devisa," Terangnya.
 
Selain itu, Agus yang merupakan putra daerah Kecamatan Reteh itu menyebutkan perlu penambahan volume kebutuhan bahan baku industri yang ada di inhil, arti nya peluasan skala industri agar tidak terjadi nya pembludakan bahan baku dan antrian panjang yang membutuhkan waktu lama saat ada nya suplay bahan baku dari para relasi.
 
"Pemerintah juga harus mengindustrilisasi kelapa. Hal ini sangat penting mengingat cukup luasnya Perkebunan Kelapa di Kabupaten Indragiri Hilir, Tentu industri yang dimaksud adalah industri baru milik pemerintah atau swata sehingga sewaktu waktu ada gejolak harga bisa diproteksi agar petani tidak terkena imbasnya," Tambahnya.
 
Selain itu juga lembaga permodalan petani perlu diupayakan, sehingga petani tidak tergantung pada rentenir yang memiliki bunga tinggi, 
 
"Dengan adanya bantuan permodalan, petani bisa mebuat home-home indusrti dan membangun IKM berbahan baku kelapa ataupun sabut nya,selain itu bisa renovasi dan reflanting kebun kelapa bisa maksimal sehingga hasil kelapa dapat berkualitas," ucapnya.
 
Selain Intervensi Pasar dan bantuan Permodalan, Para petani kelapa juga harus diberdayakan,petani kelapa bisa membuat  home2 indusrtri memproduksi minyak kelapa murni dan pemerintah membuat regulasi nya agar masyarakat Inhil mengkonsumsi minyak kelapa murni berbahan kelapa yang baik buat kesehatan.
 
Waktu yang panjang selama 3-4 bulan baru panen bisa dimanfaatkan petani kelapa untuk membangun unit usaha lain seperti peternakan atau budidaya ikan tawar, sehingga ada income yang masuk.
 
"Pemberdayaan terhadap petani kelapa bisa dengan pelatihan-pelatihan atau kursus-kurus yang bisa meningkatkan kapasitas petani untuk lebih produktif dalam mengelola pertanian dan perkebunan," ucapnya.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar