Hukum

GM Grand Dragon Pub, Bungkam Soal Adanya Minuman Beralkohol Dan Pekerja Perempuan Malam

Badan Nasional Narkotika (BNN) saat melakukan razia di salah satu tempat hiburan malam di Kota Pekanbaru (sumber photo beritariau.com)
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - General Manager, Grand Dragon Pub dan KTV Room, Dwi Sutrisno enggan menanggapi soal adanya minuman beralkohol golongan C kadar alkohol lebih dari 20 persen ditempat Dunia Gemerlap (Dugem) yang ia pimpin. Termasuk juga soal adanya dugaan perempuan malam atau yang sering disebut LC dipekerjakan di kelab malam tersebut.   
 
Dimana informasi yang berhasil dirangkum, minuman beralkohol jenis Vodka dengan merek Chivas Regal yang diketahui merupakan Minuman Mengandung Ethyl Alkohol (MMEA) golongan C (kadar alkohol lebih dari 20 persen), tidak dilekati pita cukai.
 
Tidak adanya stempel pita dengan label Bea dan Cukai, hal tersebut pertanda peredarannya tanpa melalui proses yang sah.
 
Pun saat ditanyakan soal dugaan adanya puluhan perempuan yang dipekerjakan atau yang disebut LC ini, Dwi Sutrisno juga enggan menanggapi saat dilakukan konfirmasi. (baca Juga Jangkar : Aparat Harus Tindak Tegas Maraknya Hiburan Malam di Kota Pekanbaru)
 
"Nggak ada perempuan tarian telanjang, silahkan datang ke Dragon" ujarnya kepada Gagasan Jumat sore (14/9/2018) singkat menanggapi soal dugaan bahwa kelab malam tersebut menyediakan pertunjukan tarian telanjang. Namun ia juga tak menjawab saat ditanyakan soal adanya penari dengan pakaian yang super minim saat malam-malam tertentu.
 
Yose Saputra, Ketua DPH LAM Pekanbaru sebelumnya berharap agar pihak kepolisian bersienergi dengan Pemko Pekanbaru, serta tokoh adat segera menindakl semakin maraknya hiburan malam di Kota Pekanbaru.
 
"Kita berharap kepolisian dapat bersinergi dengan Pemko dan tokoh agama serta tokoh adat untuk menekan aktifitas Pekat (Penyakit Masyarakat. Red) di Kota Pekanbaru dan tentu kita dari kalangan DPRD dan serta LAM Pekanbaru mendukung" kata Yose menanggapi soal hiburan malam ini.
 
Selain itu juga aktifis pemuda dari Jaringan Kedaulatan Rakyat (Jangkar) juga mengkritik keras soal makin maraknya hiburan malam ini.
 
Semakin tidak terkontrol, bahkan menjadi-jadi di sudut kota tidak susah untuk menemukan tempat hiburan malam ini," ujar Ombak kepada Gagasan Senin sore (10/9/2018).
 
Karena kata Ombak jika hiburan malam tersebut sudah semakin marak, dapat diduga peredaran Narkoba akan semakin massif peredarannya.
 
"Kami meminta agar aparat kepolisian segera dan tidak tebang pilih, untuk melakukan razia secara rutin tempat-tempat hiburan malam" tegasnya.
 
Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar