Refleksi Akhir Tahun Bupati Dua Priode

Kritikan Presiden Mahasiswa Asal Inhil Untuk Bupati Wardan

Rindi Afriadi Presiden Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Asli Putra Inhil kelahiran Guntung)
GAGASANRIAU.COM, INHIL - Menjelang puncak pergantian tahun 2018 menuju 2019, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, sudah mendapatkan pemimpin baru priode 2018-2023. Pemimpin ini ialah pemimpin priode sebelumnya yang kemudian mendapatkan kemenangan pada kontestasi elektrolar pemilihan langsung Pilkada lalu.
 
Namun kemenangan tersebut, Bupati HM Wardan mempunyai komitmen untuk menjalankan visi “Spirit Baru INHIL Menuju Kabupaten yang Maju, Bermarwah, dan Bermartabat“ dengan salah satu misi yang sangat luar biasa yaitu, Meningkatkan Kualitas dan daya Saing Sumberdaya Manusia yang Tawakal, Berakhlak Mulia, Prorofesional, Unggul, Berbudaya dan memiliki keterampilan yang tinggi belum sepenuhnya belum terwujud.
 
Lima tahun pertama kepemimpinan kita melihat hasil dari pada apa yang telah dijanjikan kepada kita sebagai warga masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir, khusunya Sungai Guntung Kecamatan Kateman salah satu Kecamatan yang berada dibawah kepemimpinannya terkait dengan Kualitas dan daya saing sumberdaya manusia yang Tawakal, Berakhlak mulia, Prorofesional, Unggul, Berbudaya dan memiliki keterampilan yang tinggi. Tidak pernah kita dapatkan secara kongkrit. 
 
Hal ini terbukti dengan penampakan mengerikan terlihat di bangunan pasar rakyat di Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, yang belum difungsikan. Dimana banyak bungkus komik bahkan kondom yang berserakan di lantai pasar dua tingkat tersebut dan menjadi gedung hantu yang mengerikan tempat mesum muda-mudi Sungai Guntung.
 
Saya sebagai putra asli Sungai Guntung yang saat ini menjadi Presiden Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau, sampai dengan detik ini melihat bukan hal yang aneh dengan banyaknya sampah berupa bungkus komik dan kondom yang berserakan di pasar yang terletak di Jalan Tanjung Rambie Sungai Guntung itu.
 
Satu priode lalu kepemimpinannya entah kenapa juga bangunan itu tidak kunjung difungsikan dan tidak mendapatkan perhatian padahal selama satu priode kempimpinan beliau menuangkan dalam RPJMD ada empat fase untuk mewujudkan Visi “ Spirit Baru INHIL Menuju Kabupaten yang Maju, Bermarwah, dan Bermartabat“  yaitu  Spirit baru kabupaten Inhil, Menuju kabupaten yang maju, menuju Kabupaten yang Bermarwah, Menuju Kabupaten yang Bermartabat. 
 
Saya sebagai putra asli daerah Sungai guntung Melihat bahwa selama ini Sungai Guntung Kecamatan Kateman kurang di Perhatikan.
 
Untuk diketahui, bangunan pasar rakyat Guntung ini dibangun melalui anggaran tahun jamak APBD Inhil 2006 - 2009 ini, dengan biaya senilai Rp13 miliar kami meminta Pemerintahan Kabupaten Khususnya Bupati yang memimpin dua Priode untuk menuntaskan masalah ini.
Bukan hanya kemudian menjadikan gedung hantu ini berjalan sesuai dengan fungsinya menjadi pusat perbelanjaan masyarakat akan tetapi saya pribadi sebagai putra Daerah asli sungai Guntung meminta Pemerintah untuk mengusut tuntas mengapa selama lebih dari 10 tahun gedung yang dibagun dengan APBD tidak berfungsi dan bagaimana proses lelang dan pembangunannya. 
 
Pemerintah Harus tegas dan bijak dalam segala hal agar terwujudnya Indragiri Hilir Berjaya dan Gemilang 2025 yang tertuang dalam RPJPD Kabupaten 2005-2025.
 
Penulis: Rindi Afriadi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar