Pendidikan

Repdem Riau Advokasi Murid Korban Pungli Sekolah

Gustina Elsa, Wakil Ketua Bidang Pendidikan DPD Repdem Riau
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Masih maraknya Pungutan Liar (Pungli) di sekolah-sekolah berbagai tingkatan di Kota Pekanbaru, Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Provinsi Riau melakukan pendampingan kepada wali murid yang menjadi korban perangai korup oknum pihak sekolah.
 
"Saat ini kita sedang melakukan advokasi dua siswa pindahan dari Kota Dumai ke Pekanbaru, kedua siswa tersebut diminta uang Rp.1,5 juta oleh oknum sekolah, untuk bisa di sekolah tersebut dan saat kita lakukan komunikasi dengan pak Wakil Walikota bapak Ayat Cahyadi, Insyaallah kedua siswa tersebut dapat melanjutkan pendidikannya tanpa dipungut biaya" kata Gustina Elsa, Wakil Ketua Bidang Pendidikan DPD Repdem Riau Kamis (10/1/2018).
 
Kedua siswa pindahan tersebut kata Eca, begitu ia akrab dipanggil oleh teman-temannya tinggal mengurus administrasi kepindahan saja ke sekolah yang ditujunya di Kota Pekanbaru. "Kami akan dampingi hingga calon siswa benar-benar mendapat haknya yang sama dengan siswa lainnya" terang Eca yang juga mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) ini.
 
Diterangkan Eca, DPD Repdem Riau bukan kali pertama melakukan advokasi pendidikan ini. Sejak tahun 2015 lalu kata dia DPD Repdem Riau aktif melakukan advokasi bahkan katanya setiap tahun penerimaan siswa baru membuka posko pengaduan Pungli Penerimaan siswa baru.
 
Sebelumnya mereka sempat melakukan advokasi terhadap orang tua wali murid warga Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru. "Kasusnya sama, oknum guru meminta sejumlah uang modusnya buat bayar seragam, bayar bangku sekolah dan tetek bengek lainnya, setelah kita lakukan pendampingan anak tersebut bisa sekolah dan alhamdulillah tanpa ada pungutan" terang Eca.
 
Menurut Eca, Pungli di lembaga pendidikan ini akan terus terjadi jika pemerintah tidak tegas dan benar-benar melakukan pengawasan melekat kepada lembaga pendidikan.
 
Karena katanya lagi, tabiat oknum guru yang nakal ini jika tidak diawasi akan terus memangsa kaum yang lemah. Dan urai Eca, modus Pungli ini sama seperti sebelumnya, namun kata dia modusnya dikemas hingga tidak kentara dianggap pungli.
 
"Misal beli seragam sekolah, beli buku, tambahan jam belajar atau les, ada lagi uang komite sekolah, sumbangan beli alat sekolah contoh ada perbaiki pagar, atau photo-photo properti sekolah dengan modus sumbangan" terangnya.
 
Padahal kata Eca, di sekolah-sekolah sudah dikucurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di setiap tingkatan, namun katanya seakan menjadi candu sebanyak apapun uang yang ada tidak pernah mencukupi.
 
Untuk itu, DPD Repdem Riau tegas Eca berharap agar pungli di sekolah ini harus dilawan dan diperangi oleh semua komponen. "Keterlibatan masyarakat luas harus ada dilakukan pengawasan ketat, agar pendidikan itu benar-benar fokus mendidik dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan cuma mau memperkaya diri atau golongan" tegas Eca.
 
Karena menurut Eca dunia pendidikan Indonesia akan jauh tertinggal dibanding negara-negara lain jika masih berkutat memerangi pungli saja.
 
"Pendidikan harus mampu menjadi solusi dalam menghadapi persaingan dunia, agar bangsa ini tidak lemah dan korup lantaran pendidikan masih buruk" tutup Eca.
 
 
Reporter Nurul Hadi
Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar