Riau

Soal Usulan APBD 2019, Syamsuar Diminta Ngomong Pakai Data

DPRD Riau saat meninjau perkembangan pembangunan jembatan Siak IV di Pekanbaru Rabu (23/1/2018)
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau Noviwaldy Jusman meminta agar Gubernur Riau terpilih Syamsuar untuk menyampaikan kritikan terhadap penganggaran APBD 2019 menggunakan data.
 
Karena menurut politisi Demokrat ini, DPRD Riau merasa tidak pernah memotong bahkan menggagalkan mata anggaran yang diajukan dalam penyusunan APBD 2019 lalu.
 
"Yang bilang itu tidak diakomodir sama DPRD itu bagaimana, orang Pemprov tuch buang badan namanya, kami kalo ada pemotongan kami tidak potong, yang kami suruh potong itu silahkan kalian cari kekurangannya nggak sanggup lagi APBD kita belanja 10 persen mereka yang carikan" kata Dedet begitu ia akrab disapa Rabu (23/1/2018) saat meninjau perkembangan pembangunan jembatan Siak IV di Pekanbaru.
 
Menurut Dedet, soal adanya kiritikan dalam penganggaran APBD 2019 itu hendaknya dipelajari dulu oleh kepala daerah yang terpilih pada Pilgub 2018 lalu. Sehingga katanya memiliki data dan tetap menjaga hubungan baik antara Eksekutif dan legislatif.
 
"Ya karena tidak mempelajari terlebih dahulu, jadi seorang gubernur itu kalo bicara itu harus sesuai fakta dan data, lihat dulu ini stabiltas" tegas Dedet.
 
Lagian kata Dedet lagi, Syamsuar tidak pernah melakukan komunikasi baik secara pribadi maupun tim ke DPRD Riau, bahkan kata Dedet legislatif memberikan ruang kepada Gubernur terpilih tersebut memasukan visi misinya dalam APBD melalui TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah).
 
"Ketika kami tanya, emang tim transisi mau komunikasi sama kami? nggak mau mereka, kami nggak tahu apa barang apa visi misi mereka itu, barangnya pun kami nggak tau, apa yang kami potong" tegas Dedet.
 
Jadi lanjut Dedet, bahasa yang menyebutkan bahwa DPRD Riau memotong kepentingan anggaran dalam APBD Riau tahun 2019 Gubernur Riau terpilih Syamsuar dinilai tidak mencerminkan seorang pemimpin.
 
"Kecuali dia memang mau membuat tidak stabil provinsi ini, mau merusak hubungan eksekutif dan legislatif, ingat eksekutif dan legislatif adalah dua unsur penyelenggaraan pemerintahan, jadi jangan menyalah-nyalahkan begitu' tukas Dedet.
 
Menurut Dedet ada tuduhan kepada DPRD Riau soal pemotongan anggaran, bahkan dia menyebutkan pihaknya berani membuktikan rekaman soal pembahasan APBD Riau 2019 dalam bentuk rekaman audio maupun visual yang menguatkan bahwa legislatif tidak ada memotong penganggaran.
 
"Janganlah orang Pemprov/TAPD takut dengan calon pemerintahan baru terus dia lempar badan, dan seorang Gubernur Syamsur tidak boleh bicara seperti itu, nggak baik dalam pemerintahan" kata Dedet.
 
Dedet menegaskan kembali sampai sejauh ini Syamsur maupun tim yang mereka sebut Tim Transisi tidak pernah menemui DPRD Riau untuk menyampaikan dalam proses penganggaran APBD 2019.
 
"Bahkan saya sudah tanya kepada pak Sekda saat pembahasan di Banggar, dan pak sekda menyebutkan sudah, kalaupun tidak masuk ya jangan salahkan kami dong, kerusakan bukan pada televisi kami berarti televisi TAPD dong" tukas Dedet.
 
Reporter Nurul Hadi
Editor Arif Wahyudi       


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar