Pendidikan

BEM Se Riau Kecam Dan Tolak Upaya Delegitimasi Hasil Pemilu 2019

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Seluruh Ketua Badan Eksekutif (BEM) se Riau menyatakan menolak dan mengecam kelompok-kelompok yang akan mendelegitamasi hasil Pemipu dan Pilpres 2019 pada 17 April kemarin.
 
Hal itu disampaikan saat gelaran Buka Bersama BEM Se-Riau dengan Forum Lintas Agama se Provinsi Riau pada Senin 20 Mei 2019, pukul 17.30 WIB, bertempat di salah satu hotel di Pekanbaru.
 
Dalam gelaran tersebut, juga dihadiri oleh, perwakilan Pemprov Riau diwakili Biro Kesra Rudi Hartono, KPUD Riau, Bawaslu Riau dan Ketua DPW Nahdlatul Ulama Riau T. Rusli Ahmad, beserta Pengurus.
 
Selain itu juga hadir perwakilan pengurus LAM Riau, Ketua IKNR, Pengurus Walubi, Perwakilan Toga Katholik, DPW Fatayat NU, IKRANIS, pengurus PMII Riau-Kepri, dan seluruh Aliansi BEM SRI.
 
Dalam gelaran ini ditunjuk Sandika Saputra Presiden Mahasiswa (Presma) Stifar sebagai Ketua Pelaksana kegiatan. Agenda ini dihadiri undangan sekitar 300 orang.
 
Dikatakan Wahyudi Gultom, Presma Stikes Hangtuah yang juga Koordinator Pusat BEM Se Riau, dalam kata sambutannya kegiatan ini untuk membangun komunikasi yang baik guna wujudkan visi misi kedepan diantara sesama BEM se Riau.
 
Menurutnya situasi saat ini jelang pengumuman hasil Pemilu oleh KPU RI banyak kelompok-kelompok yang ingin coba-coba memecah belah bangsa.
 
"Untuk itu kita sebagai mahasiswa harus bahu-membantu demi kondusifkan bangsa kita pasca pelaksanaan Pemilu" kata dia.
 
Selain itu juga terangnya mahasiswa harus mampu menjaga situasi yang kondusif tersebut.
 
Dan lanjut dia, dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) saat ini dirinya mengajak  mengkaji ulang dan pertahankan cita-cita reformasi.
 
"Atas banyaknya isu yang berkembang saat ini yang menerpa BEM se Riau, bahwa telah ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu bahwa hal tersebut tidak benar" terangnya.
 
Wahyudi juga menerangkan bahwa dengan gelaran buka bersama ini bagian dari untuk mengintensifkan pertemuan antar BEM se Riau dan mematangkan komunikasi dengan cara berdialog.
 
Dijelasknyannya bahwa kegiatan itu, mereka sengaja mengundang KPU dan Bawaslu. Hal itu kata dia untuk menyampaikan point penting sikap mahasiswa soal hasil Pemilu dan Pilpres 2019 ini.
 
Selain itu acara ini juga dilakukan pemberian Piagam Deklarasi Kepada Pemprov Riau, KPUD Riau dan Bawaslu Riau.
 
Dimana isi deklarasi tersebut diantarnya, memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap kinerja penyelenggara Pemilu 2019 telah sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
 
Mereka juga menyatakan turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada para penyelenggara Pemilu yang gugur sebagai Pahlawan Demokrasi.
 
Kemudian juga mereka menyampaikan rasa duka kepada Polri yang gugur dalam pengamanan Pemilu sebagai Pahlawan Demokrasi.
 
Pada poin ke 4 mereka menyatakan menolak segala bentuk upaya Delegitimasi hasil Pemilu demi kepentingan Politik golongan atau kelompok tertentu.
 
Serta mengecam seluruh kelompok atau golongan yang menyebarkan rasa ketakutan di kalangan masyarakat.
 
Kemudian menghimbau kepada seluruh pihak lebih mengedepankan prosedur hukum dan tidak mengambil tindakan sendiri dalam menyikapi segala isu-isu yang berkaitan dengan Pemilu 2019.
 
Dan mendesak kepada setiap pasangan calon Presiden dan wakil presiden untuk stop mendeklarasikan diri sebagai pemenang sampai keluar pernyataan resmi dari KPU.
 
Pada poin ke 8 mereka menghimbau kepada setiap Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden serta masing-masing Timses untuk tidak mendeklarasikan diri sebagai pemenang sampai keluar pernyataan resmi dari KPU.
 
Hal ini demi menjaga keharmonisan serta kerukunan antar umat beragama dan anak Bangsa.
 
Mereka juga mengajak semua pihak agar menahan diri dan tidak memprovokasi serta terprovokasi hingga KPU RI melaksanakan sidang Pleno penetapan pemenang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI, DPR RI, DPD RI dan DPRD.
 
Tidak hanya itu mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh kelompok atau golongan manapun.
 
Dan berpesan agar seluruh elemen masyarakat agar sama-sama memerangi Hoax dan Fitnah yang dapat memecah belah antar umat beragama dan antar anak bangsa.
 
Pada poin ke 12 mereka menyatakan mendukung KPU, Bawaslu, TNI/Polri dalam melaksanakan tugas agar terciptanya Pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk, serta mengutamakan azas kejujuran.
 
Mereka menegaskan bahwa Aliansi BEM Se-Riau bersama ormas-ormas keagamaan Se-Riau akan selalu menjadi Garda terdepan demi keamanan, kedamaian dan ketentraman seluruh rakyat Indonesia.
 
Jelang memasuki waktu berbuka puasa, acara juga di-isi dengan ceramah agama oleh Ustadz Rajainal Dalimunthe, SH.
 
Reporter Nurul Hadi
Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar