[caption id="attachment_3903" align="alignleft" width="300"] logo PLN. gagasanriau.com[/caption] gagasanriau.com ,Pekanbaru-Pemadaman bergilir yang semakin tinggi intensitas menjadi tiga kali sehari membuat kerugian materill warga kota Pekanbaru semakin banyak. Selain merosotnya pendapatan usaha laundry (cuci pakaian)nya Erniwaty pelaku Usaha Kecil Menengah (UKm) dijalan Kertama Pekanbaru kerugian lain yang dideritanya adalah kerusakan alat-alat elektronik miliknya seperti televisi,2 kipas angin serta 1 unit mesin cucinya, rusak dikarenakan daya listrik yang mati secara tiba-tiba saat alat elektronik tersebut dioperasikan. "PLN seperti monster bagi kami selain menakutkan dalam hal tagihan juga merampas hak kami untuk berusaha lebih maju dengan memadamkan listrik sesuka hatinya"ujar Erni geram Rabu 28/8/2013. Selain Erniwaty ada Midun Lelaki dengan 3 anak beserta istrinya harus rela televisi 21 inch yang baru dibelinya sekitar tiga bulan yang lalu rusak dan mengeluarkan asap ketika tiba-tiba PLN memadamkan listrik saat tv tersebut menyala. "A***ng memang orang PLN nich bang, saya bersusah payah kumpulkan uang buat beli tv itu sebagai hiburan dirumah dah terbakar pula gara-gara mereka (PLN)"sergahnya geram ketika ditanya gagasanriau.com tentang pemadaman Listik. Midun kesehariannya adalah pencari barang bekas diseputaran kota Pekanbaru, dalam sehari paling maksimal ia dapatkan 300 ribu rupiah kadang tak jarang ia pulang kerumah dengan uang jerih payahnya hanya 50 ribu rupiah. Midun mengontrak rumah petak seharga 400 ribu rupiah perbulannya dengan daya listrik 900 watt di Sidomulyo Pekanbaru. Banyak Ernawaty atau Midun yang lain dikota Pekanbaru menderita kerugian akibat penyakit lama PLN Riau yakni pemadaman tanpa ada perbaikan pelayanan dari tahun ke tahun di iringi kenaikan tarif tanpa telat setiap tahun. Ady Kuswanto