Daerah

Ada 5 Titik Api Kebakaran 4 Dilahan PT. Arara Abadi

[caption id="attachment_4331" align="alignleft" width="300"]Lahan konsesi milik PT.Arara Abadi paling terbanyak terjadi titik kebakaran . gagasanriau.com Lahan konsesi milik PT.Arara Abadi paling terbanyak terjadi titik kebakaran . gagasanriau.com[/caption] gagasanriau.com ,Pelelawan-Rombongan media peliputan yang terdiri dari gagasanriau.com, Riaubisnis.com,Koran Tempo dan Riau Pos lakukan peliputan Sabtu 31/8/2013 ke desa Bunut Kecamatan Balam Merah dan desa Kuala Panduk Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelelawan, Riau. Dalam perjalanan Pekanbaru sampai ke desa Kuala Panduk Teluk Meranti yang memakan waktu sekitar 3 jam perjalanan. Dan ditemukan ada 5 titik kebakaran lahan cukup besar dan massif terjadi. Kepulan asap memenuhi ruang-ruang langit disepanjang perjalanan. Dari 5 titik kebakaran lahan yang ditemui 4 diantaranya terjadi dilahan konsesi milik perusahaan PT. Arara Abadi dan satu lagi dilahan masyarakat yang juga bersumber dilahan milik perusahaan perkebunan sawit PT. Mekarsari Alam Lestari (PT. MAL). Lahan konsesi milik PT.Arara Abadi paling terbanyak terjadi titik kebakaran karena lahan yang begitu luas sepanjang perjalanan nampak kepulan asap dari kebakaran hutan akasia milik perkebunan kayu itu. Menurut keterangan Santoso pekerja PT.Arara Abadi saat ditemui tim peliput sedang memimpin tim kebakaran untuk memadamkan kebakaran lahan pada hari itu sudah ada dua titik kebakaran lahan yang ia padamkan diareal perusahaannya. "Kita cukup repot memadamkan api ini karena belum usai disini sudah ada informasi lagi di sektor lain juga terbakar"ujarnya. Berdasarkan pantauan gagasanriau.com Kru pemadam kebakaran milik perusahaan berjumlah sekitar 10 orang dengan menggunakan satu mobil tangki air yang bermuatan 9000 liter air dan secara spartan memadamkan titik kebakaran lahan PT.Arara Abadi. Cuaca yang sangat terik menyengat memudahkan sekali terjadinya kebakaran dilahan konsesi tersebut selain luasan lahan puluhan ribu hektar juga kru pengawasan terhadap antisipasi kebakaran minim. Setiap titik kebakaran yang terjadi diareal konsesi HTI berdasarkan pengamatan tim peliputan selalu merambat dan meluas ke perkebunan dan lahan masyarakat disekitar areal. Seperti yang terjadi didesa Kuala Panduk Teluk Meranti hampir rata hamparan perkebunan masyarakat sekitar habis terbakar yang apinya bersumber dari PT.MAL. Bahkan masyarakat Kuala Panduk secara bergiliran piket menjaga lahan mereka setiap malam untuk mencegah api merambat lebih luas. Dengan cara membuat pondok-pondok di kebunnya mereka bermalam ditengah ancaman bahaya api hanya peralatan sederhana berupa cangkul,parang dan ember untuk menimba air di kanal dekat ladang mereka demi menjaga agar api tidak meluas keladang mereka. "Kita harus putuskan jalur apinya dengan mencangkul sampai titik api didalam lapisan gambut ditemukan setelah itu baru disiram air"kata Syamsurdi 50 tahun kepada tim peliput saat ditemui sore itu. "Secara bergiliran dari kami harus berjaga karena jika tidak kebun-kebun diseberang sana akan ikut terbakar"ujarnya lagi sambil menunjuk kebun sawit disebelahnya yang hanya dipisahkan oleh kanal berukuran semeter dari titik api yang dipadamkannya. "Sampai sejauh ini tidak ada bantuan dari pemerintah daerah atau perusahaan kepada warga disini untuk memadamkan api, selama ini kami secara swadaya memadamkan api"Syamsuardi menegaskan. Sampai pukul 18.00 Wib ketika tim peliputan meninggalkan desa Kuala Panduk dan melintasi areal HTI milik Arara Abadi kepulan asap dari areal konsesi terus saja terjadi. Ady Kuswanto


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar