Daerah

Tak Nyaman Dengan Aksi Protes, Ketua Pokja Pilgubri Usir Tim BerAmal

[caption id="attachment_4533" align="alignleft" width="224"]Asmuni Hasmy ketua Pokja Pilgubri. gagasanriau.com Asmuni Hasmy ketua Pokja Pilgubri. gagasanriau.com[/caption]

gagasanriau.com ,Pekanbaru-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau seakan gerah dan emosional terhadap protes serta menunjukan sikap anti kritik ketika tim BerAmal pasangan Achmad-Masrul Kasmy melakukan aksi protes keberatan atas keputusan pleno terbuka yang dilakukan siang tadi Minggu 15/9/2013. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pilgubri yang juga komisioner KPU Riau Asmuni Hasmy dengan kasar mengusir tim Beramal dari ruangan sidang pleno terbuka hasil rekapitulasi akhir Pilgubri.

Peristiwa itu terjadi saat sesi penyampaian keberatan oleh saksi-saksi tiap calon gubernur, saksi dari Team Achmad-Masrul nilai banyak suara siluman saat rekapitulasi di beberapa Kabupaten/Kota saat pemilihan.

Tim Saksi BerAmal meminta penundaan pengumuman hasil Rekapitulasi karena beberapa hal yang dianggap sudah masuk Ranah hukum yaitu berupa penyimpangan penyimpang dan pengelembungan suara yang terjadi di beberapa kabupaten dan kota, Jumlah suara tak sah, tak sama dengan jumlah DPT, Pemilih pindahan sangat memiliki selisih yang tak masuk akal, juga meminta KPU melakukan pemilihan Ulang. Keadaan ruangan Rapat Pleno sempat memanas, karena semua pernyataan dan kesaksian tim pasangan calon nomor 4 ini Langsung dipotong oleh Asmuni Hasmy yang saat itu bertugas memimpin perhitungan suara.

Asmuni Hasmy juga mengeluarkan kata-kata melecehkan dan mengacuhkan kesaksian dari Tim beramal. " Silakan keluar daripada anda mengganggu ketenangan dan kelancaran rapat, jika kalian merasa benar, silakan tulis keberatan kalian di Form yang sudah di sediakan KPU, silahkan tuntut KPU, kami tidak takut"ucapnya menantang.

Merasa tak dihargai haknya mengomentari keganjilan-keganjilan yang terjadi saat pemilukada 4 September lalu, saksi dari Ahmad-Masrul Kasmy yang di wakili oleh Rhonny Riansyah memilih keluar dari sidang dan tak mau menandatangani hasil rekapitulasi yang diadakan pada hari ini.

Rhonny berjanji akan menuntut KPU Riau dan menolak hasil rekapitulasi karena ia menilai terlalu banyak penyimpangan yang terjadi oleh KPU Riau. "Kami menolak menanda tangani, kami akan tuntut KPU, ini sudah pelanggaran Pidana Pemilu" ungkapnya setelah keluar dari ruang Rapat.

Edy Sabli Ketua KPU Riau diakhir Rapat Pleno terbuka tersebut. "Silakan mereka melaporkan apa yang menurut mereka salah, KPU siap memenuhi panggilan DKPP jika nanti terjadi kesalahan, namun putaran kedua tetap berlangsung" Ungkapnya. Putaran kedua sendiri dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober nanti.

Dian Rosari


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar