Daerah

Mahfud: Partai Islam Koruptornya Banyak

[caption id="attachment_3789" align="alignleft" width="300"]Mahfud MD.gagasanriau.com Mahfud MD.gagasanriau.com[/caption] gagasanriau.com ,Jakarta- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengungkapkan, saat ini tidak ada yang namanya partai Islam. Sebab, setiap partai mempunyai ideologi nasionalis religius. "Saya tidak melihat, sebenarnya sekarang ini ada partai Islam dan tidak Islam. Semua partai sekarang itu nasionalis religius atau sebaliknya, hanya penekanannya saja. Oleh karena itu, tidak relevan bicara Islam dan tidak Islam," kata Mahfud usai menjadi pembicara dalam diskusi hukum, di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Senin (30/9/2013). Pada kesempatan ini, Mahfud mengelak anggapan bahwa dirinya sebagai tokoh pemersatu partai-partai Islam. "Karena sebetulnya partai islam itu tidak ada. Apa ukurannya partai Islam karena AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga) nya sama. Bukan basis ideologis saya kira. Basis ideologinya sama, hanya basis massanya berbeda," ujarnya. "Kalau PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) massanya Muslim. Kalau yang lain kan agak sekuler, biasanya orang menyebut seperti itu. Tapi sebenarnya tidak ada yang seperti itu. Karena di PDIP kiyainya banyak. Sementara di partai Islam koruptornya juga banyak, kan sama," kata Mahfud. Di sisi lain, dia mengemukakan bahwa poros kekuatan tengah sebetulnya sudah muncul sejak lama. Seperti diketahui, poros tengah merupakan langkah yang akan dilakukan partai politik menengah, seperti PPP, PKS, PKB dan PAN, jika ambang batas parlemen atau PT disepakati lebih dari 3%. Partai politik kelas atas seperti Golkar dan Demokrat menginginkan PT lebih dari 3%. Sedangkan partai politik menengah keberatan dengan besaran tersebut. Partai politik menengah berharap setgab membahas soal PT, jika tidak ada titik temu, poros tengah akan dibentuk. Inilah.com


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar