Daerah

BEM Seluruh Indonesia Desak SBY Segera Ambil Hak Kelola Minyak Dan Gas Bumi

[caption id="attachment_5072" align="alignleft" width="300"]BEM SI Demo-SKK-Migas BEM SI Demo-SKK-Migas[/caption]

gagasanriau.com ,Pekanbaru-Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berunjuk rasa di depan kantor Satuan Kerja Khusus (SKK) Minyak Bumi dan Gas (Migas), yang berlokasi di gedung Surya Dumai Group Pekanbaru. BEM SI ini mendesak pemerintah segera menasionalisasi seluruh aset terkait pengelolan Migas di Indonesia.

Mahasiswa menilai bahwa semua aset Migas (Minyak dan Gas) yang saat ini 80% masih dikuasai asing saat ini, dijadikan dan sepenuhnya dikelola oleh pemerintah.

Selain itu para mahasiswa yang terdiri dari berbagai utusan kampus dan perguruan tinggi yang ada di Riau ini meminta pemerintah untuk merevisi UU No.22 tahun 2001 terkait pengelolaan Migas Indonesia juga mendesak pemerintah pusat dan daerah mendukung perjuangan untuk di kembalikan-nya blok-blok migas untuk dikelola sepenuhnya oleh perusahaan negara. Aksi sempat memanas saat para pengunjuk rasa menutup jalan di depan kantor Surya Dumai yang badan jalannya sempit . Aksi saling dorong antara Polisi dan Pengunjuk rasa tak terelakkan. Ketegangan semakin memanas saat pengunjuk rasa menerobos masuk dengan memenjati pagar. Kekacauan ini di sebabkan Pihak Keamanan Kantor BP Migas menyiramkan Water Canon ke arah pengunjuk rasa.

Puluhan pengunjuk rasa akhirnya bisa menguasai Kantor BP migas dengan cara memanjati pagar berduri. Berhasil memasuki Lapangan Kantor, pengunjuk Rasa mendesak untuk menemui Pimpinan SKK Migas Sumbagut untuk datang menemui mereka.

Setelah terjadi adu mulut antara Yopi Pranoto selaku Koordinator Aksi dengan Pihak Keamanan akhirnya terjadi kesepakatan, 4 orang Utusan pengunjuk rasa di izinkan masuk.

Namun saat sampai di depan kantor mereka tidak bisa bertermu dengan pimpinan BP Migas aksi kembali memanas didepan Kantor BP Migas yang juga terdiri dari berbagai perkantoran bisnis lainnya. Namun sampai usai aksi perwakilan SKK Migas tak satupun menampakan batang hidungnya.

"Kami sangat kecewa, kedatangan Kami tidak di Hargai, kami akan melakukan Hal yang sama agar Tuntutan kami bisa di terima, sampai kapan pun akan kami tuntut" Tutup yopi mengakhiri Orasinya.

Dian Rosari


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar